Pemkab Pulang Pisau gelar shalat istisqa

id Pemkab Pulang Pisau gelar shalat istisqa,Kebakaran lahan,Karhutla,Asap,pulang pisau,pulpis

Pemkab Pulang Pisau gelar shalat istisqa

Shalat Istisqa yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir dampak asap kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di kabupaten setempat. ANTARA/Adi Waskito 

Mudah-mudahan dengan shalat istisqa ini asap dan kualitas udara di kabupaten ini bisa kembali normal ...
Pulang Pisau  (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Syaripudin mengatakan bahwa shalat istisqa atau shalat meminta hujan yang difasilitasi pemerintah kabupaten sebagai salah satu upaya untuk mengurangi dampak asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Mudah-mudahan dengan shalat istisqa ini asap dan kualitas udara di kabupaten ini bisa kembali normal dan semoga dikabulkan oleh Allah dengan diturunkannya hujan agar kebakaran lahan bisa padam,” kata Syaripudin di Pulang Pisau, Kamis.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat musim kemarau yang berkepanjangan ini, terang Syaripudin, berdampak dan mulai mengganggu aktivitas warga. Kesehatan masyarakat juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang menyertai selama musim kemarau.

Pelaksanaan shalat istisqa secara serentak disebarluaskan melalui surat edaran ditujukan kepada Forkominda, camat, kepala desa/lurah dan kepala sekolah.

Shalat istisqa yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Lama Jalan Oberlin Metar diikuti unsur Forkominda, Aparatur Sipil Negara (ASN), peserta didik, organisasi keagamaan dan berbagai elemen masyarakat berjalan dengan khidmat. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat Ustaz Suryadi bertindak selaku imam dan memberikan tausiah terkait dengan pelaksanaan shalat istisqa. Dengan melaksanakan shalat sunat tersebut diharapkan mendapat karunia dari Allah SWT dengan mencurahkan hujan sebagai rahmat bagi masyarakat setempat.

Suryadi mengatakan, poin dalam pesan tausiah itu yakni bencana asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini adalah bencana yang diharapkan membuat semua sadar dan mengoreksi diri dan perbuatan yang telah dilakukan. Kerusakan alam yang terjadi adalah perbuatan dari manusia itu sendiri.

Membakar hutan dan lahan yang disengaja dan berdampak merugikan adalah perbuatan yang kurang menunjukkan rasa bersyukur. Dengan adanya bencana asap ini, ustaz Suryadi meminta masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau lebih meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan.

Melalui shalat istisqa, umat Muslim di Pulang Pisau meminta belas asih dari Allah SWT untuk mencurahkan hujan yang bisa menghentikan meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di beberapa daerah serta mengurangi dampak asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut.