Kuala Kurun (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Iceu Purnamasari mengatakan program tanam jagung di wilayah itu harus berhasil, agar dapat memacu petani lain.
“Program tanam jagung baru tahun ini dilakukan di Kabupaten Gunung Mas, jadi harus berhasil agar dapat memacu petani lain untuk melakukan program ini,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu.
Legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun ini menyebut, sebenarnya tahun ini pemerintah kabupaten menyiapkan 500 hektare untuk program tanam jagung.
Namun ternyata, lanjut dia, petani di Kabupaten Gumas yang ingin mengikuti program tanam jagung masih terbatas, sehingga hanya tersedia lahan seluas 360 hektare untuk menjalani program tersebut.
“Tahun ini program tanam jagung harus berhasil, agar semakin banyak petani Kabupaten Gunung Mas yang tertarik dan berminat mengikuti program itu,” tegas politisi Partai Golongan Karya ini.
Kedepan, perempuan kelahiran Kuala Kurun ini akan mendukung penuh pelaksanaan program tanam jagung, mengingat program ini sangat potensial untuk memajukan dan mensejahterakan para petani di wilayah setempat.
Dia juga menekankan kedepan program tanam jagung ini harus maksimal dan tepat sasaran. Jangan sampai program yang potensial ini tidak tepat sasaran, sehingga malah tidak membawa manfaat bagi para petani.
Sebelumnya, Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing mengatakan Pemkab Gumas menyiapkan dua komoditi unggulan dari daerah itu, yakni pertanian dan pariwisata, dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dia menyebut, pada sektor pertanian Pemkab Gumas saat ini sedang melakukan pengembangan jagung, untuk bahan baku pakan ternak. Kabupaten Gumas ingin menangkap peluang pada tanaman jagung.
Sebagai percontohan, Pemkab Gumas sudah menyiapkan percontohan tanaman jagung seluas 360 hektare, yang tersebar di Kecamatan Sepang, Mihing Raya, Kurun, Rungan Hulu, Rungan dan Tewah.
Sebenarnya Pemkab Gumas ingin menyiapkan 500 hektare sebagai percontohan tanam jagung pada tahun 2019 ini. Namun ternyata petani yang berminat masih kurang, sehingga hanya tersedia lahan seluas 360 hektare.
“Ini artinya harus dilakukan kerja keras dalam melakukan sosialisasi ke para petani, sehingga mereka mau menanam jagung. Apalagi, jagung memiliki potensi yang luar biasa dan diperkirakan cocok disini,” demikian Efrensia.
Legislator Gumas: Tanam jagung harus berhasil agar memacu petani lain
(Dari kiri) Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas Sri Yeni dan Iceu Purnamasari saat mengikuti rapat paripurna di ruang rapat paripurna DPRD setempat, baru-baru ini. (ANTARA/Chandra)
