Palangka Raya (ANTARA) - Jajaran civitas akademika Fakultas Sosial dan Politik Univesitas Muhammadiyah Palangkaraya (Fisipol UMP) dan Partai Keadilan Sejaktera (PKS) mencanangkan gerakan mengembalikan fungsi hutan dan lahan serta gerakan keluarga menanam pohon, pascakebakaran di Kalimantan Tengah.
Pejabat Fisipol UMP Kandidat Doktor, Noor Asiah, SHut, MAP dan Ketua DPW PKS Kalteng Heru Hidayat saat ditemui dalam kesempatan terpisah di Palangka Raya, Senin mengatakan gerakan tersebut untuk mengembalikan fungsi hutan dan lahan dan yang penting menjaga keseimbangan alam dan keselamatan segenap warga di daerah setempat.
Hutan itu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kalteng, sehingga fungsi-fungsi hutan itu harus kembali ada melalui gerakan penghijauan melibatkan ribuan mahasiswa dalam prilaku kehidupan sehari-hari, ucap Noor Asiah.
Kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana kabut asap berkepanjangan yang terjadi hampir di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tampaknya menimbulkan kesadaran kolektif dari segenap komponen masyarakat untuk mengembalikan fungsi hutan dan lahan dengan segenap tanaman ikutannya.
PKS mengajak seluruh kader, simpatisan dan keluarganya untuk melakukan gerakan keluarga menanam pohon, minimal sejumlah anggota dalam keluarga masing-masing.
Gerakan tersebut secara terpadu dilakukan dalam lingkungan keluarga para kader dan simpatisan PKS di Kalteng agar gerakan menjadi bagian dari upaya kepedulian dan penghijauan di Kalimantan Tengah.
Sehingga saat menanam pohon bisa dilakukan secara bersama keluarga untuk membangun hubungan keluarga yang peduli lingkungan dan media edukasi bagi anggota keluarga akan pentingnya menanam pohon ujar mantan anggota DPRD Provinsi Kalteng ini.
Target awal gerakan ini dimulai akhir bulan Oktober sampai Desember 2019 dan seterusnya secara serentak bagi semua keluarga baik itu kader dan simpatisan yang ada di Kalimantan Tengah akan melakukan penanaman pohon baik di kawasan pemukiman maupun di perkebunan ungkap mantan aktivis mahasiswa ini.
Jika dalam satu keluarga minimal ada 4 orang dan yang terlibat ada 5.000 keluarga maka akan ada minimal 20.000 pohon yang akan ditanam. Dan pohon yang ditanam adalah pohon yang produktif bisa menghasilkan sehingga memiliki manfaat bagi keluarga dan masyarakat, katanya.