Sampit (ANTARA) - Partai Gerindra membuka pendaftaran tahap dua calon bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terhitung mulai 25 Oktober sampai 15 November 2019.
"Tahap pertama lalu, pendaftaran dilakukan di kantor DPD Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan pendaftaran tahap kedua ini dilakukan di kantor DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur di Sampit. Ini sesuai petunjuk DPP Partai Gerindra," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur H Ary Dewar didampingi Sekretaris Juliansyah di Sampit, Senin.
Menurut Ary, kebijakan ini untuk memberi kesempatan lebih luas kepada warga yang berminat dan siap bersaing dalam pemilu kepala daerah pada 23 September 2020. Siapapun berhak dan memiliki kesempatan yang sama diusung oleh Partai Gerindra.
Saat pendaftaran tahap pertama di Palangka Raya belum lama ini, ada sejumlah nama yang mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati yakni Heriansyah, Suprianti Rambat, Halikinnor, Ferry Khaidir, Sanidin, Sutik, Siyono, HM Taufiq Mukri dan Supriadi.
Mereka yang sudah mendaftar pada tahap pertama, nantinya diarahkan untuk mengembalikan berkas ke kantor DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur. Ary mempersilakan siapa saja yang ingin mendaftar selama masa pendaftaran masih dibuka.
"Saya juga nanti akan mendaftar. Nanti saya mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati. Nanti mungkin ada kader Gerindra lainnya yang juga akan mendaftar," kata Ary.
Bakal calon yang mendaftar ke Gerindra juga disarankan mendaftar ke partai politik lainnya. Hal itu karena tidak ada satu pun partai di Kotawaringin Timur yang memenuhi syarat untuk mengusung sendiri bakal calon bupati dan wakil bupati sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.
Baca juga: Ini profesi dan jabatan yang dilarang memberi dukungan kepada calon perseorangan
Baca juga: Elite politik Kotim diimbau jadi teladan jaga kondusivitas daerah
Gerindra berharap ada kader mereka yang diusung, minimal sebagai calon wakil bupati. Namun Ary menegaskan, siapapun figur yang mendaftarkan diri dalam penjaringan ini memiliki peluang yang sama untuk diusung Partai Gerindra.
Disinggung soal figur yang diinginkan Partai Gerindra, menurutnya sudah tergambar dari visi dan misi partai dalam memperjuangkan nasib rakyat. Gerindra akan menelaah dan melihat hasil survei untuk menentukan calon yang akan diusung.
"Gerindra tidak ada memberlakukan mahar politik, tapi Gerindra akan menanyakan kesiapan finansial bakal calon karena itu sangat diperlukan untuk logistik, kampanye, saksi dan lainnya. Bagaimana partai mencalonkan kalau dia sendiri tidak siap," demikian Ary Dewar.
Baca juga: KPU Kotim berharap rendahnya partisipasi pemilih pilkada tidak terulang