Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 250 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengikuti pelatihan manajemen kewirausahaan yang diselenggarakan pemerintah kota setempat.
"Pelatihan ini bentuk komitmen pemkot meningkatkan UMKM di Palangka Raya. Diharapkan dengan kegiatan tersebut produk yang dihasilkan, manajemen pengelolaan serta strategi pemasaran semakin maksimal," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi Mastikah, Rabu.
Sebanyak 250 peserta pelatihan tersebut berasal dari pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha mulai dari kuliner baik makanan dan minuman, perajin anyaman, jasa kecantikan, pengusaha aneka camilan khas Palangka Raya serta berbagai pelaku usaha lain di wilayah "Kota Cantik".
Baca juga: Pelaku UMKM Kalteng harus siap menghadapi revolusi industri 4.0
Melalui pelatihan yang digagas Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palangka Raya bekerja sama dengan salah satu toko retail terbesar di Indonesia itu, Umi berharap pelaku UMKM di kota itu semakin kreatif dan inovatif serta meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pemasaran.
"Yang tak kalah penting, para pelaku UMKM juga harus mampu melihat dan memanfaatkan peluang dalam rangka pengembangan usahanya. Kami juga berharap produk UMKM kita dapat memenuhi standar toko retail moderen baik dari sisi kualitas maupun kapasitas produk," katanya.
Pihaknya pun terus mendorong pelaku usaha memberikan kemasan label yang menarik termasuk mencantumkan bahan baku, tanggal kedaluwarsa dan izin edar serta label halal MUI untuk kuliner. Hal itu, lanjut dia, agar produk UMKM di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mampu menembus pasar di toko retail modern.
"Saat ini pemerintah kota telah bekerja sama dengan Indomaret yang mana produk yang masuk kualifikasi akan dijajakan dan diberikan rak khusus. Untuk itu kami terus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pelaku UMKM," katanya.
Baca juga: Diskop UKM dorong pengembangan produk olahan ikan di Kalteng
Menurut Umi, pertumbuhan dan kemajuan UMKM sangat berpengaruh dengan kondisi perekonomian daerah. Terlebih lagi untuk Kota Palangka Raya yang tidak memiliki sentra perkebunan, industri maupun sentra pertambangan untuk menopang ekonomi daerah.
"Intinya pemkot ingin menjadi garda terdepan untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai salah satu penyokong pergerakan perekonomian di Kota Palangka Raya. Hal itu merupakan salah satu visi dan misi pemerintah kota yakni mewujudkan kota 'smart' ekonomi," kata Umi.
Kepala Cabang Indomaret Banjarmasin, Indra Gunawan mengatakan pelatihan kewirausahaan itu merupakan sinergi Pemkot Palangka Raya dengan salah satu toko retail modern dalam rangka pengembangan kualitas dan kapasitas UMKM di Palangka Raya.
"Pelaku UMKM harus memiliki daya saing. Saat ini ada 11 produk di etalase, sementara UMKM di teras ada 100an untuk se Kota Palangka Raya. Produk UMKM yang diminati pasar akan bertahan. Saat ini ada sekitar 50 gerai Indomaret di Palangka Raya dan semuanya menampung produk UMKM yang memenuhi standar," katanya.
Baca juga: Ratusan pelaku UMKM di Gumas manfaatkan Kredit Usaha Rakyat
Baca juga: Ini target Ralali untuk pelaku bisnins UMKM di 2019
Baca juga: Bantu pasarkan produk UMKM, BI Kalteng gandeng Bukalapak