Sampit (ANTARA) - Sejumlah anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah meminta tim anggaran eksekutif tidak memangkas anggaran perjalanan dinas auditor di Inspektorat setempat agar fungsi pengawasan tetap berjalan optimal.
"Defisit anggaran memang mengharuskan kita melakukan rasionalisasi anggaran, tapi untuk anggaran perjalanan dinas Inspektorat jangan dipangkas. Mereka memerlukan itu untuk melakukan pengawasan turun ke kecamatan dan desa," kata anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur Parningotan Lumban Gaol di Sampit, Kamis.
Saat rapat pembahasan dengan mitra kerja, Lumban Gaol mengaku prihatin mendengar paparan Kepala Inspektorat Kotawaringin Timur Otter. Ternyata instansi yang bertugas mengawasi jalannya pemerintah kabupaten itu menjalankan tugas di tengah keterbatasan.
Sesuai aturan, idealnya Inspektorat mendapat alokasi anggaran minimal sebesar 0,75 persen dari APBD, namun yang mereka ajukan hanya sekitar 0,3 persen. Itu pun akan terkena pemangkasan akibat rasionalisasi anggaran secara umum untuk mengurangi defisit pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020 nantinya.
Lumban Gaol berharap usulan anggaran perjalanan dinas Inspektorat tidak dirasionalisasi. Tujuannya agar tugas pengawasan oleh auditor-auditor di Inspektorat tidak sampai terganggu.
"Usulan anggarannya saja sudah di bawah angka ideal, apa mau dipangkas pula? Usulan pengadaan pakaian dinas, silakan saja dirasionalisasi. Inspektorat harus jadi garda terdepan mengawasi APBD. Jangan sampai APBD tiap tahun meningkat, tapi tidak kelihatan," timpal Lumban Gaol.
Baca juga: Karyawan bank ini dijebloskan ke penjara setelah kalah di tingkat kasasi
Lumban Gaol meminta Inspektorat bekerja optimal menjalankan tugas pengawasan. Namun, jangan pula Inspektorat hanya mencari-cari masalah secara administrasi yang belum tentu akibat kesengajaan.
Anggota Komisi I lainnya, Jabiden Nadeak juga menyarankan agar anggaran perjalanan dinas Inspektorat tidak dipangkas. Dia juga berharap pemerintah kabupaten menambah jumlah auditor agar Inspektorat lebih optimal menjalankan tugas.
"Jantung pemeriksaan keuangan adalah Inspektorat. Saya harap rasionalisasi untuk Inspektorat hanya untuk pengadaan pakaian dinas. Anggaran perjalan dinasnya jangan karena itu dibutuhkan. Personel mereka juga masih kurang, hanya ada delapan orang auditor dari 50 orang yang dibutuhkan," ujar Nadeak.
Baca juga: Bapinang Hulu resmi jadi Desa Sadar BPJamsostek
Kepala Inspektorat Kotawaringin Timur Otter mengatakan, pihaknya memang dihadapkan pada keterbatasan personel. Kini mereka juga harus bersiap menyesuaikan diri dengan rasionalisasi atau pemangkasan anggaran yang memang dilakukan terhadap semua satuan organisasi perangkat daerah.
"Perjalanan dinas itu dibutuhkan karena tugas kami memang pengawasan. Kalau memang tetap dirasionalisasi, kami akan menjalankan tugas semaksimal mungkin sesuai ketersediaan dana," demikian Otter.
Baca juga: Berkunjung ke Sampit, Wakil Ketua DPR soroti perkebunan sawit