Pelatihan fotografi dari WhatsApp untuk pelaku UMKM

id Pelatihan fotografi,pelaku UMKM,Pelatihan fotografi dari WhatsApp untuk pelaku UMKM

Pelatihan fotografi dari WhatsApp untuk pelaku UMKM

Sravanthi Dev, Direktur Komunikasi, APAC, WhatsApp menunjukan fitur WhatsApp Business: Katalog di Jakarta, Selasa (3/12/2019). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi layanan pesan WhatsApp mengadakan pelatihan fotografi pemasaran untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menunjang bisnis-bisnis kecil di Indonesia.

"Melalui pelatihan hari ini, kami ingin meningkatkan keterampilan fotografi pelaku bisnis kecil dan membantu mereka menghasilkan foto yang menarik agar dapat memikat para pelanggan," kata Sravanthi Dev, Direktur Komunikasi, APAC, WhatsApp di Jakarta, Selasa.

Pelatihan tersebut sejalan dengan program WhatsApp untuk mengenalkan fitur terbarunya di layanan WhatsApp Business, yakni "Katalog" yang diluncurkan pada November.

Baca juga: Fitur Whatsapp untuk jaga privasi dan keamanan data digital

Menurut Dev, pelaku bisnis kecil dan menengah yang besar di Indonesia bisa lebih dikembangkan lagi dengan tampilan yang lebih profesional melalui fitur Katalog di WhatsApp Business.

"Mengapa ini penting, untuk terus tumbuh, UMKM perlu menarik pelanggan dengan tampilan dan penggunaan yang mudah," kata dia.

Setiap produk dan jasa dalam katalog bisa diberi nama yang unik dan juga kolom opsional lainnya seperti harga, deskripsi produk, tautan situs bisnis, dan kode produk. Penanda ini dapat memudahkan pelanggan untuk mengidentifikasi produk dalam katalog.

Pelaku bisnis dapat mengunggah maksimal 500 foto produk atau jasa ke dalam katalog mereka.

Katalog yang selalu diperbarui akan memudahkan pelanggan tetap dan calon pelanggan untuk menelusuri produk maupun jasa sebuah bisnis, serta tetap terhubung dengan bisnis tersebut.

Baca juga: Pendiri WhatsApp sarankan untuk hapus Facebook

Baca juga: WhatsApp sekarang sudah ada layanan 'fingerprint lock'

Baca juga: WhatsApp Business segera bawa fitur katalog ke Indonesia