Waktu yang tepat untuk 'financial check up'

id financial check up,Evaluasi keuangan pribadi,Waktu yang tepat untuk 'financial check up'

Waktu yang tepat untuk 'financial check up'

Ilustrasi merencanakan keuangan (Shutterstock)

Jakarta (ANTARA) - Akhir tahun merupakan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi keuangan alias financial check up selama setahun terakhir.

"Evaluasi keuangan pribadi bertujuan untuk memperoleh gambaran obyektif tentang kondisi finansial sepanjang satu tahun terakhir untuk mengetahui apakah kondisi keuangan kita sehat, kurang sehat atau malah sedang sakit. Maka jangan heran selain kita perlu melakukan medical check up kita juga perlu melakukan financial check up paling tidak satu tahun sekali," kata Eko P. Pratomo, Chairman & Co-founder Halofina dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta pada Jumat.

Sebelum memasuki babak baru di tahun yang baru, ada baiknya kita melakukan evaluasi kondisi keuangan juga tujuan keuangan yang telah dibuat, apakah berhasil dicapai atau terhambat dalam perjalanannya.

Halofina, aplikasi perencana keuangan pribadi, membagikan sejumlah kiat untuk melakukan financial check up sebagai berikut:

1. Evaluasi budget dan cash flow

Cek apakah budget dan cahsflow keuangan selama setahun terakhir sudah ideal atau malah jauh dari kata ideal.

Hasil evaluasi ini menjadi modal penting untuk otak-atik pos alokasi keuangan saat membuat anggaran satu tahun ke depan.

2. Evaluasi kekayaan bersih (net worth)

Cek kekayaan bersih kita selama setahun nilainya positif atau malah negatif. Membuat neraca keuangan ini caranya mudah, kamu bisa memanfaatkan tools seperti Microsoft Excel untuk memudahkan.

Apa saja yang perlu dilakukan? Catat dan hitung semua nilai kekayaan (asset) dan kewajiban utang (liabilities) yang dimiliki. Selanjutnya kurangi nilai total kekayaan dengan jumlah utang yang ada.

3. Evaluasi tujuan keuangan (financial goals)

Cek kembali tujuan keuangan di tahun sebelumnya apakah progresnya masih on-track atau malahan off-track. Jika progresnya terhambat, maka perlu dibuatkan solusi apakah targetnya diundur atau disertai beberapa penyesuaian, seperti ganti atau justru ditambah tabungan investasi, jangka waktunya di perpanjang, atau target nilainya diturunkan dari rencana awal.

4. Evaluasi dana darurat (emergency fund)

Cek nilai dana darurat apakah sudah sesuai atau belum. Sedikit tips, menyisihkan untuk dana darurat tidak hanya dari penghasilan bulanan saja, bonus akhir tahun pun bisa kamu pakai untuk alokasi dana darurat.

5. Evaluasi rasio keuangan (financial ratio)

Ada banyak jenis rasio keuangan, untuk saat ini bisa fokus pada tiga hal yaitu saving ratio (menabung atau investasi) , debt ratio (membayar utang) dan liquidity ratio (jumlah aset lancar).