Kesulitan air bersih warga pesisir Sukamara segera teratasi

id Pemkab sukamara, sukamara, embung tempenek, wakil bupati sukamara, ahmadi

Kesulitan air bersih warga pesisir Sukamara segera teratasi

Wakil Bupati Sukamara Ahmadi saat meninjau langsung proses pembangunan Embung Tempenek di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Rabu, (8/1/2020). (ANTARA/Donefrid Lalang)

Sukamara (ANTARA) - Pembangunan Embung Tempenek di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah dipastikan selesai oleh pemerintah kabupaten setempat.

"Tujuan pembangunan embung, untuk dijadikan pusat penyaluran air bersih kepada warga pesisir di Kecamatan Jelai dan Pantai Lunci. Selama ini keduanya sulit mendapatkan pasokan air bersih," kata Wakil Bupati Sukamara Ahmadi, Rabu.

Waktu yang diperlukan untuk membangun embung cukup lama, terhitung sejak tahun 2015 lalu, karena saat itu Sukamara masih termasuk wilayah kerja dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I Pontianak.

Setelah desain pembangunan selesai dibuat oleh BWSK I Pontianak, barulah kemudian fisiknya dialihkan ke BWSK II Kalteng, hingga para akhirnya teranggarkan dan terealisasi pada tahun 2019.

Pemkab Sukamara terus mengupayakan pembangunan embung, mengingat keberadaannya sangatlah membantu masyarakat di wilayah pesisir dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

"Berdasarkan data yang kami terima, selain dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air baku, keberadaan embung juga mampu memenuhi kebutuhan air pertanian hingga 500 hektare," jelasnya.

Embung Tempenek berdasarkan ketersediaan air atau debit andalan Q95 persen, dengan total tampungan efektif sebesar 388.965.0 meter kubik elevasi air tertinggi yang berada pada elevasi +7.50 (puncak pelimpahan) dan elevasi dasar +6.00.

Berkaitan data tersebut, maka embung itu akan mampu melayani kebutuhan air baku hingga jumlah proyeksi jumlah penduduk di dua kecamatan sampai dengan tahun 2040 mendatang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Sukamara Agus Mulyanto mengatakan, selesainya seratus persen pembangunan embung tersebut, akan dilanjutkan pengoperasian penyaluran air dengan sistem transfer ke pengolahan.

“Pada tahun 2020 ini dari BWSK II Kalteng rencananya akan melakukan pemasangan pengadaan pipa, namun hanya pada beberapa titik saja, mengingat anggaran yang masih terbatas," ungkapnya.

Hanya saja berdasarkan hasil konsultasi ke Satuan Kerja BWSK II Kalteng, kemungkinan pada tahun 2021 mendatang akan kembali dianggarkan sehingga kekurangannya bisa dipenuhi.

Pendistribusiannya diupayakan hingga ke Jelai, Kecamatan Jelai dengan jarak embung kurang lebih mencapai 39 kilometer dan ke wilayah Teruntum, Kecamatan Pantai Lunci kurang lebih mencapai 40 kilometer, sehingga memang memerlukan dana sangat besar.

“Kami targetkan pada tahun 2021 distribusi air bersih dapat terealisasi, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan kekuarangan air bersih," terangnya.

Pihaknya juga tetap mengajukan proposal kembali kepada BWSK II Kalteng terkait pemasangan pengadaan pipa dan nantinya direncanakan juga, dibantu dana dari daerah pada tahun anggaran 2021.

Keberadaan Embung Tempenek sendiri nantinya akan memiliki tiga fungsi, selain sebagai penyediaan air baku untuk air bersih, juga digunakan sebagai pengairan persawahan, serta penyediaan air di saat musim kemarau.

Berdasarkan harapan Pemkab Sukamara, embung juga diupayakan menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat, namun tetap akan dikoordinasikan terlebih dulu kepada BWSK II Kalteng mengenai hal tersebut.