Nanga Bulik, Lamandau (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana memanfaatkan hobinya bermotor trail untuk berkeliling kabupaten tersebut, sembari memperkenalkan potensi wisata setempat kepada berbagai pihak yang juga memiliki hobi sama.
Untuk akhir pekan kemarin, orang nomor satu di kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba itu memimpin 'hard Enduro' bersama para pehobi trail, berkeliling di sejumlah desa sembari menikmati durian milik warga sekitar.
"Hard enduro adalah salah satu agenda olahraga bermotor, namun momen ini berbarengan dengan musim duren, sehingga kami plesetkan menjadi hard enduren, yaitu berolahraga sambil menyandau durian," kata Hendra saat dihubungi di Nanga Bulik, Jumat.
Bupati yang didampingi Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) M Irwansyah, serta para penghobi motor trail melakukan terabasan dengan melintasi hutan belantara Tapin Bini, mereka menaiki dan menuruni bukit terjal untuk menyambangi hutan durian.
Menurutnya, olahraga terabasan di lebatnya hutan dan indahnya pemandangan bukit - bukit, adalah sebuah olahraga yang memadukan wisata dan hobi. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari sejumlah perbukitan, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang memang dikenal sebagai wilayah yang kaya akan potensi alamnya, dengan berbagai buah endemik asli Kalimantan, tidak terkecuali durian yang saat ini melimpah di Bumi Bahaun Bakuba itu.
"Olahraga ini sangat memacu adrenalin, jalur trek yang sulit dilintasi sangat cocok untuk yang hobi bermotor seperti saya, terutama di wilayah kecamatan seperti Lamandau dan Delang, apalagi dengan segala potensinya saya kira dapat menebus keletihan peserta saat tiba di hutan durian," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu merasakan sensasi menikmati durian yang jatuh dari pohonnya di hutan hujan tropis tersebut.
Sayangnya, Tapin Bini yang mempunyai potensi ekonomi terkendala oleh sulitnya akses jalan, potensi ekonomi yang dimaksud adalah kebun durian, dengan terkendala akses jalan sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengangkut hasil hutan tersebut keluar dari hutan.
Apalagi di Tapin Bini ada satu jenis durian yang paling terkenal, bukan saja karena rasanya yang manis tetapi juga daging durian itu sangat tebal, warga Tapin Bini menyebutnya durian otak udang.
"Walau durian lokal, durian otak udang merupakan satu jenis durian yang paling diburu dan masuk dalam kategori durian super," kata Hendra.
Baca juga: Bupati Lamandau temui massa aksi demonstrasi Desa Kinipan
Sementara itu, Lurah Tapin Bini Indra Yudi menyampaikan meskipun dibudidayakan secara tradisional, namun masyarakat sudah sangat antusias membudidayakannya, karena nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Ia mengakui di Tapin Bini banyak sekali jenis buah durian, dari durian santa, durian kusi, durian liyauan, durian sadawak, dan durian mahawa, namun yang paling terkenal adalah durian otak udang.
"Paling bagus dan diminati adalah durian otak udang, aromanya harum, manis dan dagingnya tebal," bebernya.
Selaku lurah, ia berharap kehadiran bupati semakin menaikan pamor durian otak udang sebagai durian lokal yang berkualitas, sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk mengunjungi Desa Tapin Bini.
Baca juga: Pangdam Tanjung Pura resmikan Kodim 1017 di Lamandau
Baca juga: Hendra Lesmana minta jajarannya tak terima bingkisan jelang Natal 2019