Mampukah masker bantu cegah terserang virus corona?
Jakarta (ANTARA) - Seiring merebaknya kasus virus corona selama beberapa waktu terakhir, masker menjadi salah satu benda yang dilirik sebagian orang karena dinilai bisa mencegah seseorang terpapar virus.
Di Hong Kong, masker yang biasa digunakan dokter dalam prosedur operasi bahkan menjadi barang yang paling dicari dengan harga jual mencapai 200 dolar Hong Kong atau setara Rp350.159 untuk satu kotak berisi 50 buah.
Sebenarnya mampukah masker mencegah Anda terpapar virus corona?
Asisten profesor penyakit menular anak di NYU Langone, New York, Amerika, Dr. Vanessa Raabe mengatakan, masih ada potensi partikel menular terhirup melalui sekitar masker.
Baca juga: Jamaah umroh diminta tingkatkan kewaspadaan cegah infeksi corona
Masker membantu mencegah individu sakit menyebarkan penyakitnya ke orang lain, namun ini tidak menjamin untuk melawan infeksi.
"Ada beberapa bukti transmisi (virus) dari orang ke orang, tetapi belum jelas apakah patogen itu yang menyebarkan atau melalui kontak langsung," kata dia seperti dilansir New York Post.
"Kami berasumsi patogen mungkin dapat menyebar di udara untuk jarak pendek," imbuh Raabe.
Untuk saat ini, Raabe merekomendasikan orang-orang rajin mencuci tangan, menghindari memegang mata, hidung atau mulut Anda, menutup batuk atau bersin dengan lengan atas daripada telapak tangan.
Baca juga: Wisatawan muslim asal Cina minta maaf telah membuat resah
"Pada dasarnya tindakan pencegahan yang harus kita ambil untuk mencegah penularan penyakit atau virus lain, seperti flu," tutur dia.
Hal senada mengenai masker juga diutarakan profesor virologi molekular di Universitas Nottingham, Inggris, Jonathan Ball. Menurut dia, secara umum masker tidak membantu sama sekali untuk mencegah Anda terkena virus.
"Jika Anda tidak menggantinya secara teratur, masker bisa berpotensi menjebak virus dan akhirnya virus bergerak melalui masker ke saluran pernapasan Anda," kata dia seperti dilansir The Telegraph.
Baca juga: DPRD minta pemkab bantu mahasiswa asal Kotim di China
Di sisi lain, ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center, Baltimore, Amerika, Amesh A. Adalja seperti dilansir laman Prevention menuturkan, masker setidaknya bisa mencegah air ludah ataupun partikel yang keluar dari bersin dan batuk mengenai wajah atau mulut Anda.
Virus corona bisa menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lainnya melalui udara misalnya dari batuk dan bersin atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata Anda sebelum mencuci tangan.
Selain itu, menggunakan masker bisa mencegah Anda menyentuh mulut dan hidung secara langsung, menurut ahli penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner.
Tetapi yang harus Anda ingat, masker tidak dirancang untuk Anda gunakan selama delapan jam per hari.
Baca juga: Presiden Jokowi: Evakuasi WNI di Wuhan terkendala isolasi kota
Baca juga: Garuda angkut 10.000 masker WNI di China
Baca juga: Naikkan harga masker, sebuah apotek di China didenda sekitar Rp5,89 miliar
Di Hong Kong, masker yang biasa digunakan dokter dalam prosedur operasi bahkan menjadi barang yang paling dicari dengan harga jual mencapai 200 dolar Hong Kong atau setara Rp350.159 untuk satu kotak berisi 50 buah.
Sebenarnya mampukah masker mencegah Anda terpapar virus corona?
Asisten profesor penyakit menular anak di NYU Langone, New York, Amerika, Dr. Vanessa Raabe mengatakan, masih ada potensi partikel menular terhirup melalui sekitar masker.
Baca juga: Jamaah umroh diminta tingkatkan kewaspadaan cegah infeksi corona
Masker membantu mencegah individu sakit menyebarkan penyakitnya ke orang lain, namun ini tidak menjamin untuk melawan infeksi.
"Ada beberapa bukti transmisi (virus) dari orang ke orang, tetapi belum jelas apakah patogen itu yang menyebarkan atau melalui kontak langsung," kata dia seperti dilansir New York Post.
"Kami berasumsi patogen mungkin dapat menyebar di udara untuk jarak pendek," imbuh Raabe.
Untuk saat ini, Raabe merekomendasikan orang-orang rajin mencuci tangan, menghindari memegang mata, hidung atau mulut Anda, menutup batuk atau bersin dengan lengan atas daripada telapak tangan.
Baca juga: Wisatawan muslim asal Cina minta maaf telah membuat resah
"Pada dasarnya tindakan pencegahan yang harus kita ambil untuk mencegah penularan penyakit atau virus lain, seperti flu," tutur dia.
Hal senada mengenai masker juga diutarakan profesor virologi molekular di Universitas Nottingham, Inggris, Jonathan Ball. Menurut dia, secara umum masker tidak membantu sama sekali untuk mencegah Anda terkena virus.
"Jika Anda tidak menggantinya secara teratur, masker bisa berpotensi menjebak virus dan akhirnya virus bergerak melalui masker ke saluran pernapasan Anda," kata dia seperti dilansir The Telegraph.
Baca juga: DPRD minta pemkab bantu mahasiswa asal Kotim di China
Di sisi lain, ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center, Baltimore, Amerika, Amesh A. Adalja seperti dilansir laman Prevention menuturkan, masker setidaknya bisa mencegah air ludah ataupun partikel yang keluar dari bersin dan batuk mengenai wajah atau mulut Anda.
Virus corona bisa menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lainnya melalui udara misalnya dari batuk dan bersin atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata Anda sebelum mencuci tangan.
Selain itu, menggunakan masker bisa mencegah Anda menyentuh mulut dan hidung secara langsung, menurut ahli penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner.
Tetapi yang harus Anda ingat, masker tidak dirancang untuk Anda gunakan selama delapan jam per hari.
Baca juga: Presiden Jokowi: Evakuasi WNI di Wuhan terkendala isolasi kota
Baca juga: Garuda angkut 10.000 masker WNI di China
Baca juga: Naikkan harga masker, sebuah apotek di China didenda sekitar Rp5,89 miliar