Cegah virus Corona masuk ke Kobar, RSUD gelar simulasi evakuasi pasien
Pangkalan Bun (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun bersama Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Sampit melalui KKP wilayah kerja Kotawaringin Barat (Kobar), serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menggelar simulasi penanganan penumpang yang dicurigai terserang virus Corona (Ncov).
Simulai yang dimulai dari ruang kedatangan Bandara Iskandar Pangkalan Bun itu dilaksanakan untuk mengantisipasi dan menguji kesiapan tim untuk menangani suspec virus corona masuk ke wilayah ini bila sewaktu-waktu benar terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat, kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin di Pangkalan Bun, Jumat.
"Jadi, adanya simulasi ini membuat semua tim sudah mengerti apa yang dilakukan saat melakukan penanganan," tambahnya.
Menurutnya, dalam melakukan penanganan tim gerak cepat sudah mempersiapkan baik sarana dan prasarana untuk penanganan, baik ruang isolasi maupun dokter spesialis.
Ia mengungkapkan simulasi tersebut dimulai saat penumpang turun dari salah satu maskapai penerbangan, saat akan mengambil bagasi salah seorang penumpang terdeteksi melalui thermal scanner permanen yang terhubung dengan monitor di bandara, penumpang tersebut terdeteksi suhu tubuhnya di atas 39 derajat celcius.
Mengetahui hal itu KKP wilker Kobar segera mengamankan penumpang tersebut, dan kembali diperiksa menggunakan thermal scanner portable serta memeriksa dokumen perjalanan yang bersangkutan.
"Kebetulan penumpang tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit, yakni dari Wuhan, kemudian setelah itu tim segera melakukan tindakan dengan membawa penumpang ke ruang isolasi di bandara, sebelum di bawa ke rumah sakit," terangnya.
Baca juga: Maskapai di berbagai negara hentikan penerbangan ke China
Setelah itu, tim segera menghubungi Dinas Kesehatan melalui sambungan telepon dan pihak RSUD SI untuk segera melakukan evakuasi terhadap orang yang dicurigai dengan virus corona
Setelah itu, pasien yang sudah dalam keadaan lemas diberikan masker dan dievakuasi oleh tim yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, termasuk sarung tangan, masker, kacamata khusus dan sepatu ke rumah sakit menggunakan ambulans yang sudah stand-by di lokasi.
"Sesampai di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, pasien segera di evakuasi melalui IGD menuju ruang isolasi. Nantinya kalau benar - benar ada kasus virus corona pasien tidak melalui IGD tetapi langsung menuju ke ruang isolasi, melalui jalur yang sudah disiapkan," tegasnya.
Untuk diketahui bahwa sementara ini RSUD Sultan Imanuddin baru menyiapkan satu ruang isolasi, namun bila keadaan nantinya suspec virus corona lebih banyak, maka RSUD juga telah mencadangkan ruangan yang bisa menampung sebanyak 20 pasien.
Simulasi yang dilaksanakan menyita perhatian baik penumpang di bandara maupun pengunjung RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, untuk tidak menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, melalui pengeras suara sekaligus dijelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah simulasi belaka.
Baca juga: Jumlah kematian akibat corona terus melonjak
Baca juga: 6 WNA China yang terdampar jalani tes kesehatan di Kupang
Simulai yang dimulai dari ruang kedatangan Bandara Iskandar Pangkalan Bun itu dilaksanakan untuk mengantisipasi dan menguji kesiapan tim untuk menangani suspec virus corona masuk ke wilayah ini bila sewaktu-waktu benar terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat, kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin di Pangkalan Bun, Jumat.
"Jadi, adanya simulasi ini membuat semua tim sudah mengerti apa yang dilakukan saat melakukan penanganan," tambahnya.
Menurutnya, dalam melakukan penanganan tim gerak cepat sudah mempersiapkan baik sarana dan prasarana untuk penanganan, baik ruang isolasi maupun dokter spesialis.
Ia mengungkapkan simulasi tersebut dimulai saat penumpang turun dari salah satu maskapai penerbangan, saat akan mengambil bagasi salah seorang penumpang terdeteksi melalui thermal scanner permanen yang terhubung dengan monitor di bandara, penumpang tersebut terdeteksi suhu tubuhnya di atas 39 derajat celcius.
Mengetahui hal itu KKP wilker Kobar segera mengamankan penumpang tersebut, dan kembali diperiksa menggunakan thermal scanner portable serta memeriksa dokumen perjalanan yang bersangkutan.
"Kebetulan penumpang tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit, yakni dari Wuhan, kemudian setelah itu tim segera melakukan tindakan dengan membawa penumpang ke ruang isolasi di bandara, sebelum di bawa ke rumah sakit," terangnya.
Baca juga: Maskapai di berbagai negara hentikan penerbangan ke China
Setelah itu, tim segera menghubungi Dinas Kesehatan melalui sambungan telepon dan pihak RSUD SI untuk segera melakukan evakuasi terhadap orang yang dicurigai dengan virus corona
Setelah itu, pasien yang sudah dalam keadaan lemas diberikan masker dan dievakuasi oleh tim yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, termasuk sarung tangan, masker, kacamata khusus dan sepatu ke rumah sakit menggunakan ambulans yang sudah stand-by di lokasi.
"Sesampai di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, pasien segera di evakuasi melalui IGD menuju ruang isolasi. Nantinya kalau benar - benar ada kasus virus corona pasien tidak melalui IGD tetapi langsung menuju ke ruang isolasi, melalui jalur yang sudah disiapkan," tegasnya.
Untuk diketahui bahwa sementara ini RSUD Sultan Imanuddin baru menyiapkan satu ruang isolasi, namun bila keadaan nantinya suspec virus corona lebih banyak, maka RSUD juga telah mencadangkan ruangan yang bisa menampung sebanyak 20 pasien.
Simulasi yang dilaksanakan menyita perhatian baik penumpang di bandara maupun pengunjung RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, untuk tidak menimbulkan pertanyaan dari masyarakat, melalui pengeras suara sekaligus dijelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah simulasi belaka.
Baca juga: Jumlah kematian akibat corona terus melonjak
Baca juga: 6 WNA China yang terdampar jalani tes kesehatan di Kupang