Jakarta (ANTARA) - Penduduk China memanfaatkan aplikasi di gawai mereka untuk mendeteksi lingkungan di sekitar mereka yang terdapat virus corona sehingga mereka bisa menghindari daerah tersebut.
Dikutip dari Reuters, perusahaan yang bergerak di bidang pemetaan QuantUrban mencakup informasi di sembilan kota di provinsi Guangdong, sementara aplikasi ketiga buatan pengembang untuk WeChat, YiKuang, mencakup kota Shenzhen dan Guangzhou di provinsi tersebut.
"Kami ingin menampilkan informasi tersebut di peta sehingga pengguna bisa melihat distribusi titik-titik epidemik secara lebih intuitif dan mengingatkan orang untuk perlindungan yang cukup," kata CEO QuantUrban, Yuan Xiaohui.
Baca juga: China nyatakan 632 orang sembuh dari virus corona
Kedua aplikasi tersebut menampilkan lokasi mana saja yang memiliki kasus corona positif. Di Shenzen, kasus wabah corona meningkat menjadi 245 per Senin (3/2).
QuantUrban memiliki relawan untuk memperbarui informasi tentang corona berdasarkan data terbaru dari pemerintah. Begitu juga dengan YiKuang, mereka juga memiliki relawan untuk memperbarui informasi di peta.
Salah seorang mahasiswa bernama Steven menyatakan aplikasi seperti itu membantunya untuk mengetahui lokasi yang sudah memiliki kasus corona.
"Kalau saya tahu ada orang yang sakit, saya bisa ambil langkah untuk lebih hati-hati," kata dia.
Media milik negara CCTV dan People's Daily juga masing-masing mendukung penggunaan aplikasi yang mirip untuk mengetahui apakah bus, kereta atau pesawat yang ditumpangi pernah diisi oleh pasien corona.
Baca juga: 56 hoaks terkait virus corona
Baca juga: Benarkah virus corona lebih rentan menyerang pria?
Baca juga: Virus corona dapat menular lewat makanan?