Makassar (ANTARA) - Kalau Kartini perempuan sang pejuang pendidikan asal Jepara, Jawa Tengah dikenal sebagai tokoh pencerahan di kalangan kaum wanita di zamannya, Hj Andi Kartini Ottong asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan pun bercita-cita tak jauh dari Kartini yakni menjadi dosen.
Kartini, di Sinjai, Rabu, menuturkan perjalanan karier dan hidupnya tak bisa ditebak.
Kartini yang awalnya ingin menjadi dosen, tak pernah membayangkan dirinya lantas terjun ke dunia politik.
"Cita-cita saya ingin jadi dosen di Universitas Hasanuddin, selaku alumni. Namun siapa sangka, justru apa yang dicita-citakan belum terwujud sampai saat ini, dan malah terjun ke dunia politik," kata perempuan yang kini menjabat Wakil Bupati Sinjai periode 2018-2023.
Baca juga: Percepatan pencetakan E-KTP, bupati-wali kota diminta segera tambah printer
Wakil Ketua DPRD Sinjai dua periode ini menceritakan awal mula terjun ke dunia politik. Dunia yang menurut sebagian orang penuh dengan intrik.
Hal itu pun dirasakannya, sebelum melakoni kehidupannya di dunia politik, dia berpikiran jika politik itu kejam, penuh dengan intrik dan segala macam yang negatif.
Tapi sang ayah, H Andi Ottong, meyakinkannya bahwa politik itu baik, tempatnya mengabdi untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus menjadi wadah membantu masyarakat.
Sang ayah yang juga mantan anggota DPRD Sinjai menginginkan anaknya mengikuti jejaknya di dunia politik, karena sang ayah menyadari jika potensi yang dimiliki sang anak sangat tepat di dunia politik.
Akhinya dengan tekad yang kuat dan tentu saja belajar tentang dunia politik, Kartini menerima tawaran sang ayah agar maju dalam pemilu legislatif di daerahnya pada tahun 2004 melalui Partai Golkar.
Baca juga: Bupati tolak izin tambang emas ribuan hektare di kawasan hutan lindung
Namun, langkah Kartini di awal harus terhenti karena sistem pemilu yang masih menganut nomor urut, sehingga sebagai pendatang baru di partai tersebut harus rela menempati nomor urut 4 ketika itu.
Kegagalannya menjadi anggota legislatif meski peraih suara terbanyak tak membuatnya patah arang. "Kegagalan itu saya jadikan cambuk untuk terus belajar," ujarnya pula.
Ibu lima anak ini menyibukkan dirinya di bidang pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini terus dilakoni hingga akhirnya istri dari H Andi Amar ini bisa duduk di legislatif periode 2009-2014, masih dengan perolehan suara terbanyak.
Semua itu diraihnya tak lepas dari keikhlasan dan dukungan suami, orang tua dan anak anak. Hal ini pulalah yang membuatnya bisa duduk sebagai Wakil Bupati Sinjai saat ini.
"Jadi kuncinya adalah kerja tulus dan ikhlas, Insya Allah Akan dibukakan jalan oleh Allah Subhanahu Wataala," katanya lagi.
Karena itu, pesannya kepada kaum perempuan, agar jangan takut terjun ke dunia politik, karena dunia politik akan menentukan arah masa depan bangsa.
Baca juga: Ini harapan Bupati Kapuas saat peringatan Hari Peduli Sampah
Baca juga: Bupati imbau seluruh wajib pajak sampaikan SPT Tahunan
Baca juga: Bupati Kapuas minta masyarakat berpartisipasi menyukseskan sensus penduduk 2020