Jakarta (ANTARA) - Penyedia layanan kesehatan daring Halodoc telah menyiagakan hingga 20 ribu dokter yang telah diberikan protokol resmi penanganan risiko virus corona (COVID-19) di ekosistem aplikasi tersebut.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima ANTARA, Jumat, protokol resmi yang diterapkan meliputi pengenalan gejala klinis, rekomendasi penanganan lebih lanjut, hingga rujukan rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan Corona.
"Seluruh dokter umum di ekosistem Halodoc sudah dibekali dengan kemampuan yang mumpuni dalam memberikan diagnosis awal maupun diagnosis banding," kata VP of Marketing Halodoc Felicia Kawilarang.
Baca juga: Benarkah virus corona bisa ubah kebiasaan orang saat konsultasi ke dokter?
Di Halodoc terdapat edukasi gejala klinis umum dari yang biasanya ditandai dengan demam lebih dari 38 derajat Celcius, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, hidung tersumbat, dahak kental, sesak nafas, infeksi paru, diare, mual/ muntah, hingga nyeri otot.
"Apabila dibutuhkan observasi lebih lanjut, dokter di Halodoc akan merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit rujukan Kemenkes terdekat," ujar Felicia menambahkan.
Lebih lanjut, Halodoc mengklaim bahwa jumlah penelusuran kata kunci ‘virus corona’ di platform Halodoc mengalami peningkatan hingga enam kali lipat, dibarengi dengan permintaan masker hingga suplemen daya tahan tubuh.
Baca juga: 'Hand sanitizer' buatan sendiri, mampukah lawan virus dan kuman?
"Pasca temuan dua kasus positif corona pada 2 Maret lalu, permintaan terhadap produk pencegahan virus corona seperti masker dan suplemen daya tahan tubuh juga mengalami peningkatan yang signifikan," kata Felicia.
"Kami terus mengoptimalkan ekosistem teknologi kami untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna dalam mengantisipasi risiko virus Corona dari hulu ke hilir," tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI telah menyediakan kontak hotline yang bisa dihubungi masyarakat selama 24 jam, menyusul temuan dua kasus positif di Indonesia.
Sementara itu, data World Health Organization (WHO) menyebutkan, total kasus yang telah dikonfirmasi COVID-19 global per 2 Maret 2020 adalah sebanyak 88.948 kasus.
Baca juga: Begini cara cuci tangan menurut standar internasional
Baca juga: Langkah sederhana untuk hindari risiko virus corona
Baca juga: Setop bersalaman, demi cegah corona ini cara lain menyapa orang
Berita Terkait
BPBD Kapuas siapkan langkah-langkah antisipasi banjir
Jumat, 6 Desember 2024 9:05 Wib
Memasuki musim hujan, Pemkab Sukamara antisipasi terjadinya banjir
Jumat, 29 November 2024 16:26 Wib
Pemkot Palangka Raya antisipasi dampak cuaca ekstrem
Selasa, 26 November 2024 21:34 Wib
Timnas MLBB putri antisipasi Filipina di Asian Esports Games
Senin, 25 November 2024 16:46 Wib
Legislator ingatkan KPU Gumas antisipasi TPS terendam banjir
Senin, 25 November 2024 11:24 Wib
BPBD pantau debit air sungai antisipasi banjir puncak musim hujan
Sabtu, 23 November 2024 7:58 Wib
BPBD Damkar Bartim libatkan masyarakat antisipasi bencana melalui Kawan Kades
Sabtu, 23 November 2024 7:44 Wib
Lapas Sampit tingkatkan kemampuan penyelamatan antisipasi kebakaran
Rabu, 13 November 2024 21:27 Wib