Ratusan investor Belanda bidik peluang investasi di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 130 investor asal Belanda membidik berbagai peluang kerja sama ekonomi dan investasi berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia dan pelaku bisnis di Tanah Air.
"Kami berharap untuk membangun kemitraan yang lebih dalam dan platform kolaborasi dengan Indonesia, baik government to government (G2G), tetapi juga business to business (B2B)," kata Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan, tidak hanya delegasi bisnis, dalam kunjungan kali ini, Pemerintah Belanda membawa serta perwakilan dari universitas, lembaga pengetahuan, hingga perusahaan yang telah berinvestasi di Indonesia maupun yang baru memiliki rencana.
Baca juga: Jokowi ajak sang cucu sambut Raja dan Ratu Belanda
Menurut Kaag, Belanda tertarik bekerja sama dalam bidang pembangunan berkelanjutan, pertanian, produksi pangan, pengelolaan air, pembangunan inklusif, serta berbagai bidang terkait sektor yang berkelanjutan.
"Benar-benar seluruh bidang, seperti yang anda tahu, solusi cerdas untuk masa depan yang berkelanjutan, itu semua tentang pengembangan inklusif yang berkelanjutan dan semua kontrak bisnis serta nota kesepahaman potensial akan berlabuh di sekitar tema-tema itu," ungkapnya.
Dalam hal ini, lanjut dia, Indonesia membutuhkan perusahaan yang benar-benar dapat membantu untuk melakukan perubahan dan pergeseran.
"Sehingga paduan antara pengetahuan, ide, dan investasi, diharapkan akan dikonfirmasi minggu ini untuk banyak peluang bisnis masa depan yang akan menguntungkan Indonesia, juga Belanda," tambahnya.
Kaag menegaskan, ia berpesan kepada delegasi bisnis asal Belanda agar mengambil keputusan kerja sama hingga investasi dengan dasar pembangunan keberlanjutan.
Baca juga: Begini penjelasan Gubernur Kalteng terkait rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda usai kecelakaan speedboat
"Kita harus berpikir tentang keberlanjutan untuk bertindak dan berinvestasi, karena itu satu-satunya cara jika kita memikirkan kebaikan bagi manusia dan planet ini," pungkas Kaag.
Indonesia dan Belanda memiliki hubungan ekonomi yang telah berlangsung lama melalui perdagangan dan investasi bersama. Misi tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi yang ada antara kedua negara, dan melihat peluang untuk menciptakan ekonomi baru.
Kegiatan tersebut bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda Willem-Alexander dan Maxima Zorreguieta Cerruti ke Indonesia, dengan misi ekonomi secara paralel akan diselenggarakan di Jakarta dan Surabaya, pada 9 hingga 13 Maret 2020.
Selain Sigrid Kaag, misi tersebut juga diikuti Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Cora van Nieuwenhuizen, Menteri Negara Sybilla Dekker, serta Wakil Menteri Pertanian, Alam, dan Kualitas Pangan Jan Kees Goet.
Baca juga: Polda fokus tangani korban tabrakan speedboat menewaskan Dandim Kuala Kapuas
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
Baca juga: Begini cara Belanda selamatkan Jakarta
"Kami berharap untuk membangun kemitraan yang lebih dalam dan platform kolaborasi dengan Indonesia, baik government to government (G2G), tetapi juga business to business (B2B)," kata Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan, tidak hanya delegasi bisnis, dalam kunjungan kali ini, Pemerintah Belanda membawa serta perwakilan dari universitas, lembaga pengetahuan, hingga perusahaan yang telah berinvestasi di Indonesia maupun yang baru memiliki rencana.
Baca juga: Jokowi ajak sang cucu sambut Raja dan Ratu Belanda
Menurut Kaag, Belanda tertarik bekerja sama dalam bidang pembangunan berkelanjutan, pertanian, produksi pangan, pengelolaan air, pembangunan inklusif, serta berbagai bidang terkait sektor yang berkelanjutan.
"Benar-benar seluruh bidang, seperti yang anda tahu, solusi cerdas untuk masa depan yang berkelanjutan, itu semua tentang pengembangan inklusif yang berkelanjutan dan semua kontrak bisnis serta nota kesepahaman potensial akan berlabuh di sekitar tema-tema itu," ungkapnya.
Dalam hal ini, lanjut dia, Indonesia membutuhkan perusahaan yang benar-benar dapat membantu untuk melakukan perubahan dan pergeseran.
"Sehingga paduan antara pengetahuan, ide, dan investasi, diharapkan akan dikonfirmasi minggu ini untuk banyak peluang bisnis masa depan yang akan menguntungkan Indonesia, juga Belanda," tambahnya.
Kaag menegaskan, ia berpesan kepada delegasi bisnis asal Belanda agar mengambil keputusan kerja sama hingga investasi dengan dasar pembangunan keberlanjutan.
Baca juga: Begini penjelasan Gubernur Kalteng terkait rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda usai kecelakaan speedboat
"Kita harus berpikir tentang keberlanjutan untuk bertindak dan berinvestasi, karena itu satu-satunya cara jika kita memikirkan kebaikan bagi manusia dan planet ini," pungkas Kaag.
Indonesia dan Belanda memiliki hubungan ekonomi yang telah berlangsung lama melalui perdagangan dan investasi bersama. Misi tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi yang ada antara kedua negara, dan melihat peluang untuk menciptakan ekonomi baru.
Kegiatan tersebut bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda Willem-Alexander dan Maxima Zorreguieta Cerruti ke Indonesia, dengan misi ekonomi secara paralel akan diselenggarakan di Jakarta dan Surabaya, pada 9 hingga 13 Maret 2020.
Selain Sigrid Kaag, misi tersebut juga diikuti Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Cora van Nieuwenhuizen, Menteri Negara Sybilla Dekker, serta Wakil Menteri Pertanian, Alam, dan Kualitas Pangan Jan Kees Goet.
Baca juga: Polda fokus tangani korban tabrakan speedboat menewaskan Dandim Kuala Kapuas
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
Baca juga: Begini cara Belanda selamatkan Jakarta