Warga Sampit keluhkan banjir dipicu drainase tidak berfungsi
Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar meminta pemerintah kabupaten membenahi drainase di kawasan permukiman penduduk karena banyak yang tidak berfungsi sehingga memicu banjir.
"Seperti di Komplek Pepabri RT 42 Kelurahan MB Hulu, beberapa warga mengeluhkan drainase yang tidak optimal mendistribusikan air ke Sungai Mentaya. Dampaknya, beberapa rumah warga ada yang tergenang air hingga ke dalam rumah," kata Kurniawan di Sampit, Sabtu.
Politisi muda Partai Amanat Nasional dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini sudah meninjau langsung kondisi di lapangan. Itu dilakukannya untuk melihat secara langsung kondisi yang terjadi.
Dia didampingi pegawai kelurahan setempat memeriksa kondisi drainase yang dikeluhkan warga. Hasil pantauan, drainase di kawasan itu memang tidak berfungsi maksimal sehingga air akan meluber ke jalan dan permukiman warga ketika terjadi hujan deras.
Kurniawan sudah berkoordinasi dengan lurah setempat supaya masalah ini segera dicarikan solusinya. Pihaknya di DPRD tentu sangat mendukung penanganan masalah tersebut.
Saat ini pihak Kelurahan Mentawa Baru Hulu sedang menghitung kebutuhan anggaran untuk menangani masalah tersebut. Tim yang sudah dibuat juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meminta solusi masalah tersebut.
Menurut Kurniawan, masalah yang terjadi di Komplek Pepabri tersebut hanya salah satu contoh. Dia memperkirakan kondisi serupa juga banyak terjadi di wilayah lainnya di kawasan Kota Sampit.
Baca juga: Kotim diwacanakan pusat rehabilitasi pecandu narkoba Kalteng
DPRD Kotawaringin Timur sangat mendukung penanggulangan banjir dengan merevitalisasi drainase utama di sejumlah ruas jalan yang saat ini dilaksanakan pemerintah. Namun diingatkan, pembenahan drainase di kawasan permukiman penduduk juga tidak boleh dilupakan karena juga sangat penting untuk mencegah banjir.
"Kami menegaskan agar dinas terkait sudah punya program khusus untuk segera menindaklanjuti permasalahan semacam ini. Ini harus disikapi serius. Kasihan masyarakat kebanjiran saat hujan deras," ujar Kurniawan.
Kurniawan juga mengimbau masyarakat lebih peduli membersihkan lingkungan. Budaya gotong-rotong harus digalakkan lagi untuk menjaga agar aliran drainase tidak tersumbat.
Membersihkan lingkungan tidak hanya untuk mencegah terjadinya banjir, tetapi juga menjadi cara efektif untuk mencegah munculnya wabah penyakit seperti demam berdarah dengue dan lainnya.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Kopassus latihan penanggulangan teror di Sampit
Baca juga: RSUD Murjani gencar sosialisasikan pencegahan virus Covid-19
"Seperti di Komplek Pepabri RT 42 Kelurahan MB Hulu, beberapa warga mengeluhkan drainase yang tidak optimal mendistribusikan air ke Sungai Mentaya. Dampaknya, beberapa rumah warga ada yang tergenang air hingga ke dalam rumah," kata Kurniawan di Sampit, Sabtu.
Politisi muda Partai Amanat Nasional dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini sudah meninjau langsung kondisi di lapangan. Itu dilakukannya untuk melihat secara langsung kondisi yang terjadi.
Dia didampingi pegawai kelurahan setempat memeriksa kondisi drainase yang dikeluhkan warga. Hasil pantauan, drainase di kawasan itu memang tidak berfungsi maksimal sehingga air akan meluber ke jalan dan permukiman warga ketika terjadi hujan deras.
Kurniawan sudah berkoordinasi dengan lurah setempat supaya masalah ini segera dicarikan solusinya. Pihaknya di DPRD tentu sangat mendukung penanganan masalah tersebut.
Saat ini pihak Kelurahan Mentawa Baru Hulu sedang menghitung kebutuhan anggaran untuk menangani masalah tersebut. Tim yang sudah dibuat juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meminta solusi masalah tersebut.
Menurut Kurniawan, masalah yang terjadi di Komplek Pepabri tersebut hanya salah satu contoh. Dia memperkirakan kondisi serupa juga banyak terjadi di wilayah lainnya di kawasan Kota Sampit.
Baca juga: Kotim diwacanakan pusat rehabilitasi pecandu narkoba Kalteng
DPRD Kotawaringin Timur sangat mendukung penanggulangan banjir dengan merevitalisasi drainase utama di sejumlah ruas jalan yang saat ini dilaksanakan pemerintah. Namun diingatkan, pembenahan drainase di kawasan permukiman penduduk juga tidak boleh dilupakan karena juga sangat penting untuk mencegah banjir.
"Kami menegaskan agar dinas terkait sudah punya program khusus untuk segera menindaklanjuti permasalahan semacam ini. Ini harus disikapi serius. Kasihan masyarakat kebanjiran saat hujan deras," ujar Kurniawan.
Kurniawan juga mengimbau masyarakat lebih peduli membersihkan lingkungan. Budaya gotong-rotong harus digalakkan lagi untuk menjaga agar aliran drainase tidak tersumbat.
Membersihkan lingkungan tidak hanya untuk mencegah terjadinya banjir, tetapi juga menjadi cara efektif untuk mencegah munculnya wabah penyakit seperti demam berdarah dengue dan lainnya.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Kopassus latihan penanggulangan teror di Sampit
Baca juga: RSUD Murjani gencar sosialisasikan pencegahan virus Covid-19