Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengaku terkejut, terkait informasi adanya pasien asal Kabupaten Seruyan yang dirujuk ke RSUD Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur diduga atau 'suspect' virus corona (COVID-19) namun tak bisa ditangani dan dilarikan ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
"Saya terus terang kaget luar biasa. Saya sudah tegur pihak rumah sakit terkait kejadian tersebut," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Menurutnya, ternyata RSUD Murjani Sampit belum memiliki ruang isolasi. Untuk itu terhitung sejak tujuh hari dari sekarang, ia meminta agar jajaran manajemen rumah sakit segera melengkapi hal tersebut dan benar-benar harus menyelesaikannya.
Suyuti menegaskan, hal ini berkaitan dengan Surat Keputusan (SK). Pihaknya mengangkat RSUD Murjani sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kalteng, karena sebelumnya jajaran manajemen menyatakan siap.
"Itu kan SK, kami mengangkat karena mereka menyatakan siap dan ternyata tidak disiapkan. Akhirnya sekarang baru ditindaklanjuti," ungkap Suyuti.
Kemudian ia pun kembali menegaskan, jika dalam tujuh hari ruang isolasi dan kebutuhan lainnya sebagai rumah sakit rujukan tidak siap, maka SK akan langsung pihaknya cabut dan dipindahkan ke rumah sakit lainnya.
"Ada konsekuensinya, bukan hanya rujukan isolasi tapi rujukan regional secara umum. Itu terkait pendanaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK)," katanya kepada sejumlah awak media.
RSUD Murjani Sampit tak siap terima pasien terduga COVID-19, Kadinkes Kalteng mengaku terkejut
Itu kan SK, kami mengangkat karena mereka menyatakan siap dan ternyata tidak disiapkan. Akhirnya sekarang baru ditindaklanjuti