Pulang Pisau (ANTARA) - Seorang anak bernama Imam (14) yang menjadi korban tenggelam di Sungai Kahayan akhirnya ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa sekitar Rabu (18/3) pukul 22.45 WIB.
Korban tenggelam saat bermain dan mandi bersama teman-temannya di Dermaga CPO yang berada di Jalan Samudara Kelurahan Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir tidak jauh dari rumahnya.
Kapolres Pulang Pisau AKBP Siswo Yuwono Bima Putra Mada mengatakan, awalnya korban bermain bersama tiga orang temannya di dermaga tersebut pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.
“Waktu korban meloncat ke dalam air, teman-temannya melihat korban tidak muncul lagi ke permukaan hilang dan tenggelam,” kata Siswo.
Teman-teman korban yang panik langsung melaporkan kepada orang tua korban. Selanjutnya orang tua korban melaporkan kepada kepolisian bahwa korban tenggelam yang langsung melakukan upaya pencarian.
Pencarian dilakukan bersama personel kepolisian dari Polres Pulang Pisau, Polsek Kahayan Hilir, Pol Air, BPBD, tim Emergency dan Rescue, dam masyarakat akhirnya korban bisa diketemukan meski dalam keadaan telah meninggal dunia.
Informasi yang beredar di media sosial membuat masyarakat berbondong-bondong menuju lokasi kejadian untuk mengetahui apa yang terjadi.
Sampai malam hari upaya pencarian terhadap korban masih terus dilakukan secara bergantian, bahkan dibantu oleh paranormal setempat dengan melakukan ritual disekitar lokasi agar korban cepat ditemukan.
Tim Resque dan Balakar 545 dari Kuala Kapuas ikut membantu pencarian korban dan membuahkan hasil.
Setelah korban berhasil diangkat, ada kejadian aneh yang terjadi. Penyelam yang menemukan jasad korban sempat mengalami kesurupan.
Jasad korban langsung dibawa ke RSUD sebelum dibawa ke rumah duka yang diiringi isak tangis dari keluarga.
Memet Arya adalah penyelam yang pertama menemukan jasad korban mengungkapkan, posisi saat ditemukan korban dalam posisi terlentang di bawah batang pohon di dasar sungai.
“Korban saat ditemukan masih memegang batang pohon,” terang Arya.
Arya memang sering membantu Basarnas dalam pencarian korban di bawah air ini mengatakan sudah banyak ikut melakukan pencarian korban tenggelam bahkan lupa berapa orang yang telah berhasil ditemukan. Arya menyebut jumlahnya sudah ratusan korban.
Arya ikut tergabung dalam tim Rescue Balakar 545 Kuala Kapuas jika ada yang membutuhkan pertolongan dan pencaharian korban di dalam air.
Para penyelam hanya mengandalkan oksigen dari mesin kompresor. Bahkan dirinya mendapat julukan dari rekan-rekannya dengan nama “Hantu Banyu”.
Koordinator Balakar 545 Kuala Kapuas M Joniansyah mengatakan untuk pencarian korban, pihaknya menurunkan 15 personel diantaranya dua orang operator mesin, dua orang dokumentasi dan sebanyak lima penyelam.
Penyelam diturunkan secara bergantian dengan melihat kondisi medan yang berada di Sungai Kahayan. Rata-rata penyelam adalah penyelam tradisonal yang sudah terbiasa dengan peralatan sederhana.
Berita Terkait
RI pastikan pulangkan 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang
Kamis, 28 Maret 2024 16:10 Wib
Tujuh hari tak ditemukan, pencarian korban tenggelam dihentikan
Sabtu, 16 Maret 2024 19:19 Wib
Tiga pelajar meninggal tenggelam di area banjir
Jumat, 15 Maret 2024 16:23 Wib
Diduga kram, seorang remaja tenggelam di Sungai Kahayan
Selasa, 12 Maret 2024 6:48 Wib
Tim gabungan evakuasi jasad warga tenggelam di Sungai Kahayan
Selasa, 12 Maret 2024 5:47 Wib
Korban tenggelam ditemukan, Wabup Kotim ingatkan hati-hati beraktivitas di sungai
Senin, 11 Maret 2024 19:35 Wib
Wabup Kotim ikut dalam pencarian orang tenggelam di Cempaga
Minggu, 10 Maret 2024 19:24 Wib
Kapal nelayan tenggelam di Korsel, tujuh orang hilang termasuk WNI
Sabtu, 9 Maret 2024 22:16 Wib