Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah meminta pemeriksaan seluruh pintu masuk kabupaten ini diperketat, tidak terkecuali terhadap anak buah kapal (ABK) yang masuk ke perairan daerah ini untuk mencegah masuk dan berjangkitnya virus Corona jenis COVID-19.
"Tidak kalah penting juga melalui jalur laut, karena kita ketahui bahwa Kotim sebagai salah satu pintu masuk jalur laut di Kalteng. Selain pemeriksaan kesehatan ABK, diperlukan juga penyemprotan desinfektan terhadap kapal-kapal yg masuk ke Sampit. Mencegah lebih baik daripada mengobati," kata Riskon di Sampit, Minggu.
Politisi muda Partai Golkar ini berpendapat, ditingkatkannya status Siaga menjadi Tanggap Darurat COVID-19 di Kalimantan Tengah, harus diikuti peningkatan upaya di lapangan, termasuk di Kotawaringin Timur. Upaya pencegahan harus ditingkatkan, salah satunya dengan memperketat pengawasan orang-orang yang masuk ke Kotawaringin Timur.
Riskon mengapresiasi pemeriksaan yang rutin dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan terhadap ABK kapal asing yang tiba di Sampit. Pemeriksaan di kawasan muara laut itu diharapkan menjadi benteng pertahanan masuknya COVID-19 ke daerah ini.
Dia mengingatkan, pengawasan jangan hanya sampai pada pemeriksaan kesehatan ABK asing. Semua pihak terkait juga harus mengawasi dan memastikan agar para ABK tidak turun ke darat dengan alasan apapun.
Jangan sampai ABK asing itu malah sampai ke darat dengan alasan berbelanja atau alasan lain ketika tidak ada petugas. Sebagai langkah pencegahan, kemungkinan seperti ini juga harus diantisipasi.
Riskon menambahkan, ketika status sudah ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat seperti sekarang, kapal dan ABK dari luar pulau pun juga harus diperiksa. Apalagi kasus COVID-19 sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Seperti pasien diduga terjangkit COVID-19 yang dirujuk dari Kabupaten Seruyan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya beberapa hari lalu, merupakan ABK sebuah kapal dari Jakarta.
Mobilitas kapal barang dari luar pulau menuju Sampit cukup tinggi. Riskon berharap ini menjadi perhatian pemerintah untuk memastikan bahwa kapal dan ABK asing dan luar pulau yang masuk ke daerah ini tidak terjangkit COVID-19.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pembiayaan penanggulangan COVID-19 harus sesuai aturan
"Sekali lagi, ini bentuk kewaspadaan dini yang perlu kita lakukan. Semoga virus Corona ini tidak sampai masuk dan berjangkit di Kabupaten Kotawaringin Timur ini," harap Riskon.
Politisi yang akrab disapa Eko ini mengapresiasi upaya pemerintah daerah dan pihak terkait yang sudah dan terus melakukan penyemprotan desinfektan ke perkantoran, pusat perbelanjaan dan fasilitas umum untuk mencegah COVID-19.
Riskon berharap penyemprotan desinfektan juga menyasar sekolah-sekolah karena banyak aspirasi masyarakat yang meminta lingkungan pendidikan anak mereka disterilisasi dari bibit penyakit, khususnya COVID-19 meski saat ini sekolah diliburkan. Ini untuk memastikan agar putra-putra mereka tetap aman ketika kembali aktif berkegiatan di sekolah.
Masyarakat Kotawaringin Timur dan sekitarnya juga diharapkan selalu mendengarkan dan mematuhi anjuran dan arahan pemerintah daerah demi kebaikan bersama untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
"Sebagai umat yang beragama, tidak ada salahnya melalui FKUB yang ada di Kotim mengimbau melalui tokoh agama agar melakukan do'a bersama tolak bala di rumah ibadah masing-masing dengan tujuan agar Kotim selalu diberikan keberkahan dan dijauhkan dari segala bala bencana termasuk COVID-19," demikian Riskon.
Baca juga: Penyelesaian polemik lahan kuburan di Sampit harus dituntaskan
Baca juga: KPU Kotim ingatkan PPS waspadai COVID-19