Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi menyarankan donatur yang ingin membantu pemerintah daerah dalam menangani COVID-19, disarankan menyesuaikan jenis barang yang memang masih sangat dibutuhkan.
"Kalau mau menyumbang, kalau boleh saya sarankan lebih baik dalam bentuk barang berupa alat rapid test dan sembako. Kalau yang lain masih cukup, apalagj APD (alat pelindung diri) masih sangat cukup," kata Supian di Sampit, Kamis.
Supian menjelaskan, rapid test atau alat pemeriksaan cepat masih dibutuhkan untuk deteksi dini penularan COVID-19. Jika ada yang hasil rapid test positif maka langsung ditangani secara intensif agar bisa sembuh dan tidak terjadi penularan kepada orang lain.
Pemerintah daerah juga berencana melakukan pemeriksaan menggunakan rapid test secara masif untuk mendeteksi penularan COVID-19. Cara ini diharapkan bisa memudahkan pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanganan COVID-19.
Untuk melaksanakan itu, pemerintah daerah membutuhkan sedikitnya 3000 alat rapid test. Pemeriksaannya diprioritaskan untuk kelompok-kelompok yang dinilai berisiko terjangkit COVID-19.
"Dinas Kesehatan masih melakukan pemetaan lokasi dan siapa saja yang akan jadi target rapid test. Tapi dari 3000 itu, sekitar 300 akan disiapkan untuk pemeriksaan terhadap penumpang di bandara, pelabuhan dan terminal. Jika ada yang suhu tubuhnya tinggi maka langsung diperiksa menggunakan rapid test," kata Supian.
Sementara itu, sembako juga menjadi barang yang masih dibutuhkan. Sembako tersebut untuk dibagikan kepada warga yang terdampak sosial akibat pandemi COVID-19 ini.
Baca juga: DPRD Kotim terima penjelasan pemkab terkait rasionalisasi anggaran
Saat ini aktivitas perekonomian masyarakat terganggu akibat imbas COVID-19 sehingga banyak karyawan yang dirumahkan. Dampaknya, mereka sangat membutuhkan bantuan, khususnya sembako demi bertahan di tengah situasi saat ini.
Pemerintah daerah menyiapkan 20.000 paket sembako dengan estimasi untuk tiga bulan. Saat ini sembako tersebut terus dibagikan secara bertahap dengan diantar ke rumah-rumah penerima bantuan.
Pemerintah daerah tetap membuka bantuan sembako masih sangat dibutuhkan, termasuk untuk mengantisipasi jangka panjang seandainya pandemi virus mematikan ini berkepanjangan.
"Dua jenis barang itu yang masih kita butuhkan. Kalau APD, Alhamdulillah persediaan kita masih banyak, baik dari pembelian sendiri maupun bantuan dari sejumlah pihak. Jadi tidak benar kalau Kotawaringin Timur kekurangan APD. Yang dibutuhkan saat ini adalah rapid test dan sembako," demikian Supian Hadi.
Baca juga: PAD Kotim diperkirakan turun sampai 36 persen
Baca juga: Ini rencana rasionalisasi anggaran Pemkab Kotim jika wabah COVID-19 berkepanjangan