Kuala Kurun (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Gunung Mas, Mimie Mariatie Jaya S Monong mendorong desa/kelurahan di kabupaten itu agar membentuk dasa wisma.
Pembentukan dasa wisma secara khusus difokuskan pada 10 desa/kelurahan yang menjadi locus penurunan stunting atau kekerdilan pada balita akibat kekurangan gizi, kata Mimie saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat.
"TP PKK Kabupaten Gumas merupakan bagian dari Tim Konvergensi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. Di tingkat desa/kelurahan, dasa wisma yang akan menjadi ujung tombak dari TP PKK,” ucapnya.
Baca juga: Masyarakat Gumas diminta saling menjaga dengan tidak mudik
Adapun ke 10 desa/kelurahan tersebut adalah Desa Tumbang Langgah di Kecamatan Rungan Barat, Desa Bereng Jun di Kecamatan Manuhing, Desa Hantapang di Kecamatan Rungan Hulu, serta Desa Linau dan Tumbang Baringei di Kecamatan Rungan.
Selanjutnya Desa Rangan Hiran di Kecamatan Miri Manasa, Desa Tumbang Pasangon di Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Desa Teluk Nyatu dan Kelurahan Tampang Tumbang Anjir di Kecamatan Kurun, serta Kelurahan Tumbang Marikoi di Kecamatan Damang Batu.
10 desa/kelurahan tersebut sesuai dengan surat Bupati Gumas perihal penetapan desa dan kelurahan yang menjadi lokasi khusus konvergensi percepatan pencegahan stunting tahun 2020 di kabupaten setempat.
Baca juga: Gunung Mas salurkan bantuan sembako kepada lansia
"Walau pembentukan difokuskan di 10 desa/kelurahan tadi, TP PKK Kabupaten Gumas tetap mendorong desa/kelurahan yang belum membentuk dasa wisma agar segera membentuk dasa wisma,” tuturnya.
Nantinya, TP PKK Kabupaten Gumas akan melakukan pembinaan terhadap dasa wisma yang sudah dibentuk. Pembinaan akan dilakukan setelah keadaan kondusif dari wabah virus corona jenis baru atau COVID-19.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Evelnie mengatakan bahwa penanganan permasalahan stunting di kabupaten setempat memerlukan dukungan dari seluruh pihak, termasuk TP PKK melalui dasa wisma.
Baca juga: Dua warga terseret arus sungai di Gumas ditemukan tewas
"Saat ini kegiatan penanganan stunting tetap berjalan, walau sedang pandemi COVID-19. Namun memang ada kegiatan yang terpaksa ditunda, yakni kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak,” jelas Evelnie.
Baca juga: Polres Gumas bagikan ratusan paket sembako untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: Sinergikan pelayanan gereja dengan sosialisasi pencegahan COVID-19
Baca juga: Dukung pembangunan jaringan listrik, masyarakat diminta relakan pohon ditebang