Jakarta (ANTARA) - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Djoko Santoso dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu pagi.
Kabar meninggalnya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus.
"Innallilahi wainallilahi rojiun, telah meninggal dunia mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Djoko Santoso pada Minggu pukul 06.30 WIB," katanya.
Ia pun berharap agar almarhum Djoko Santoso meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
"Semoga diampuni semua kekhilafannya dan diterima amal ibadah serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih. Aamiin," ujar Nefra.
Belum diketahui penyebab meninggalnya mantan Panglima TNI ini. Namun, kesehatan Djoko Santoso memang sempat menurun usai operasi pendarahan otak dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010. Kemudian, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Baca juga: Mantan Panglima TNI Djoko Santoso meninggal karena stroke
Bendera setengah tiang
Jajaran TNI dan TNI Angkatan Darat akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan terakhir atas meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Djoko Santoso pada usia 67 tahun.
Djoko Santoso meninggal dunia pada Minggu pagi pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, setelah prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, jenazah akan dibawa ke rumah duka yaitu di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Selanjutnya, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka hari ini (10/5) pukul 13.00 WIB menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat.
"Akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 WIB," ujar Nefra.
Sementara itu, Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr Budi Sulistya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, mengatakan, bahwa Djoko Santoso meninggal dunia karena stroke.
"Beliau dirawat sejak Sabtu (2/5) lalu karena mengalami stroke. Beliau meninggal bukan karena COVID-19, tetapi karena stroke berat yang dideritanya," kata Budi.
Berita Terkait
Pemkab harus hadir ditengah-tengah masyarakat ketika tertimpa musibah, kata Pj Bupati Kobar
Senin, 9 Desember 2024 15:57 Wib
Mendag Budi Santoso pastikan harga Minyakita turun pekan ini
Senin, 25 November 2024 21:59 Wib
Pemkab jadikan Kobar Expo salah satu pendorng pertumbuhan ekonomi
Senin, 28 Oktober 2024 16:26 Wib
Kodim 1012/Buntok laksanakan TMMD Ke-122 di Bartim
Rabu, 2 Oktober 2024 23:30 Wib
Kodim-PWI bersinergi dukung pembangunan Barito Selatan
Selasa, 13 Agustus 2024 7:56 Wib
Tiga raperda disetujui, Pj Bupati sebut tata kelola pemerintahan Kobar diperkuat
Jumat, 28 Juni 2024 23:46 Wib
Membentuk Kementerian Masyarakat Adat lewat MK lebih efektif
Senin, 27 Mei 2024 17:03 Wib
Realisasi anggaran 2024 KPPN Pangkalan Bun alami peningkatan
Selasa, 30 April 2024 15:48 Wib