Ini komentar Sugianto tentang perkembangan pilkada Kalteng
Sampit (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran mengaku tidak tertarik menyikapi perkembangan politik terkait pemilu kepala daerah (pilkada) karena saat ini dia ingin tetap fokus pada penanganan pandemi COVID-19 dan membantu masyarakat yang terdampak.
"Pilkada biarkan seperti air mengalir dan seperti hujan jatuh ke bumi kemudian mengalir. Saya tidak memikirkannya," kata Sugianto saat menyerahkan bantuan sosial terdampak COVID-19 di Sampit, Kamis.
Seperti diketahui, situasi politik Bumi Tambun Bungai kembali menghangat di tengah perhatian publik pada pandemi COVID-19. Hal itu setelah Wakil Gubernur Habib Ismail bin Yahya menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.
Selama ini publik mengetahui bahwa Habib Ismail akan kembali mendampingi Sugianto maju pada pilkada nanti, meski kabar kurang harmonisnya hubungan keduanya sudah lama beredar.
Publik kemudian dikagetkan dengan pernyataan resmi Habib Ismail di sela kegiatan Refleksi Kritis Wakil Gubernur Kalteng di kediamannnya Jalan Anggrek, Senin (25/5) lalu atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Dia menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon wakil gubernur.
Meski belum ada pernyataan dari Habib Ismail tentang langkah politiknya selanjutnya, namun berbagai perkiraan pun mulai bermunculan.
Namun Sugianto tampak enggan menanggapi perkembangan tersebut. Meski sempat menyinggung masalah pilkada dalam pidatonya, namun Sugianto tidak menanggapi terkait mundurnya Habib Ismail dari bursa bakal calon wakil gubernur.
Baca juga: Pemprov Kalteng kucurkan Rp90,3 miliar untuk warga terdampak COVID-19
Sugianto kembali menegaskan bahwa saat ini dirinya lebih memilih berkonsentrasi menangani pandemi COVID-19 di daerah ini bersama pihak lainnya. Dia menyadari, pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi berdampak terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
Saat ini masyarakat Kalimantan Tengah banyak yang terdampak pandemi virus mematikan ini. Pemerintah provinsi juga terus berupaya keras melakukan berbagai cara memutus mata rantai penularan COVID-19, sekaligus membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Saat ini dia mengaku tidak tertarik membicarakan soal pilkada. Dia juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah provinsi tidak ada kaitannya soal politik karena ini murni demi kemanusiaan.
"Silakan masyarakat yang menilai. Kalau masyarakat masih percaya, ya kita jalankan. Kalau tidak, ya kita kembali pada aktivitas semula. Intinya jangan dijadikan beban," demikian Sugianto.
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut daerah-daerah ini bisa terapkan 'New Normal'
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab tidak membiarkan kerumunan warga
"Pilkada biarkan seperti air mengalir dan seperti hujan jatuh ke bumi kemudian mengalir. Saya tidak memikirkannya," kata Sugianto saat menyerahkan bantuan sosial terdampak COVID-19 di Sampit, Kamis.
Seperti diketahui, situasi politik Bumi Tambun Bungai kembali menghangat di tengah perhatian publik pada pandemi COVID-19. Hal itu setelah Wakil Gubernur Habib Ismail bin Yahya menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.
Selama ini publik mengetahui bahwa Habib Ismail akan kembali mendampingi Sugianto maju pada pilkada nanti, meski kabar kurang harmonisnya hubungan keduanya sudah lama beredar.
Publik kemudian dikagetkan dengan pernyataan resmi Habib Ismail di sela kegiatan Refleksi Kritis Wakil Gubernur Kalteng di kediamannnya Jalan Anggrek, Senin (25/5) lalu atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Dia menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon wakil gubernur.
Meski belum ada pernyataan dari Habib Ismail tentang langkah politiknya selanjutnya, namun berbagai perkiraan pun mulai bermunculan.
Namun Sugianto tampak enggan menanggapi perkembangan tersebut. Meski sempat menyinggung masalah pilkada dalam pidatonya, namun Sugianto tidak menanggapi terkait mundurnya Habib Ismail dari bursa bakal calon wakil gubernur.
Baca juga: Pemprov Kalteng kucurkan Rp90,3 miliar untuk warga terdampak COVID-19
Sugianto kembali menegaskan bahwa saat ini dirinya lebih memilih berkonsentrasi menangani pandemi COVID-19 di daerah ini bersama pihak lainnya. Dia menyadari, pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi berdampak terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
Saat ini masyarakat Kalimantan Tengah banyak yang terdampak pandemi virus mematikan ini. Pemerintah provinsi juga terus berupaya keras melakukan berbagai cara memutus mata rantai penularan COVID-19, sekaligus membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Saat ini dia mengaku tidak tertarik membicarakan soal pilkada. Dia juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah provinsi tidak ada kaitannya soal politik karena ini murni demi kemanusiaan.
"Silakan masyarakat yang menilai. Kalau masyarakat masih percaya, ya kita jalankan. Kalau tidak, ya kita kembali pada aktivitas semula. Intinya jangan dijadikan beban," demikian Sugianto.
Baca juga: Gubernur Kalteng sebut daerah-daerah ini bisa terapkan 'New Normal'
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab tidak membiarkan kerumunan warga