Bupati Lamandau kecewa warga kontak erat positif COVID-19 enggan diperiksa
Nanga Bulik (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana mengaku kecewa dengan tidak kooperatifnya sejumlah warga di Kelurahan Nanga Bulik saat dilaksanakan tes swab terhadap puluhan warga yang merupakan kontak erat dengan pasien COVID-19 positif.
"Sangat disayangkan ada warga Kelurahan Nanga Bulik yang tidak mau menjalani tes swab, padahal mereka ini pernah kontak erat dengan pasien COVID-19," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Minggu.
Padahal tes swab tersebut sangat penting dilakukan guna mengetahui sebaran coronavirus disease atau COVID-19 di Kabupaten Lamandau, sehingga dengan hasil tersebut gugus tugas akan lebih mudah melakukan pelacakan terhadap kontak erat lainnya.
Pemeriksaan swab sangat penting agar upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut dapat lebih maksimal dilaksanakan, terlebih tes swab tersebut demi kebaikan kesehatan warga itu sendiri dan orang lain.
Hendra Lesmana yang merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19 Kabupaten Lamandau itu mengungkapkan, warga yang tidak mau diambil swabnya tersebut atas nama Karmila warga Kelurahan Nanga Bulik.
Ternyata bukan hanya dia, tetapi ada enam orang warga lainnya yang juga bersikeras tidak mau diambil sampel swabnya, walaupun tim kesehatan sudah memberikan pengertian terhadap mereka.
"Melalui kesempatan ini saya selaku Ketua Gugus Tugas meminta dan memohon kembali kepada yang bersangkutan untuk mengikut tes swab selanjutnya," harapnya.
Hendra Lesmana menyampaikan kegiatan pengambilan sampel swab dilakukan terhadap 34 orang yang pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 positif 04.
Ia juga menginformasikan bahwa tim kesehatan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Lamandau telah berhasil melakukan pelacakan terhadap kontak erat dengan tujuh orang positif Covid-19 yang baru dengan jumlah 74 orang.
Ia juga mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan gugus tugas COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Barat terkait dengan tempat menginap tujuh pasien positif COVID-19 tersebut di Kecamatan Kumai untuk mempermudah melakukan pelacakan.
"Kontak erat dengan tujuh positif COVID-19 baru yang berjumlah 74 orang tersebut kita karantina di mess terpadu mulai tadi malam," tegasnya.
Menurutnya, saat ini kondisi kesehatan tujuh pekerja pabrik di salah satu PBS di Lamandau tersebut dalam kondisi baik. Mereka dirawat di RSUD Lamandau sambil diobservasi lebih lanjut perkembangan kesehatan mereka.
Menurut Hendra Lesmana, mengingat bahwa saat ini terjadi peningkatan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19, agar masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Dengan segala upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 kita harus optimis pandemi ini akan berakhir, dengan selalu mematuhi imbauan pemerintah seperti mewajibkan mengenakan masker, di rumah saja bila tidak ada kepentingan mendesak, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, serta menerapkan hidup bersih dan sehat," demikian Hendra Lesmana.
Baca juga: Tujuh pekerja di Lamandau terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 di Lamandau mulai terjadi transmisi lokal
"Sangat disayangkan ada warga Kelurahan Nanga Bulik yang tidak mau menjalani tes swab, padahal mereka ini pernah kontak erat dengan pasien COVID-19," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Minggu.
Padahal tes swab tersebut sangat penting dilakukan guna mengetahui sebaran coronavirus disease atau COVID-19 di Kabupaten Lamandau, sehingga dengan hasil tersebut gugus tugas akan lebih mudah melakukan pelacakan terhadap kontak erat lainnya.
Pemeriksaan swab sangat penting agar upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut dapat lebih maksimal dilaksanakan, terlebih tes swab tersebut demi kebaikan kesehatan warga itu sendiri dan orang lain.
Hendra Lesmana yang merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19 Kabupaten Lamandau itu mengungkapkan, warga yang tidak mau diambil swabnya tersebut atas nama Karmila warga Kelurahan Nanga Bulik.
Ternyata bukan hanya dia, tetapi ada enam orang warga lainnya yang juga bersikeras tidak mau diambil sampel swabnya, walaupun tim kesehatan sudah memberikan pengertian terhadap mereka.
"Melalui kesempatan ini saya selaku Ketua Gugus Tugas meminta dan memohon kembali kepada yang bersangkutan untuk mengikut tes swab selanjutnya," harapnya.
Hendra Lesmana menyampaikan kegiatan pengambilan sampel swab dilakukan terhadap 34 orang yang pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 positif 04.
Ia juga menginformasikan bahwa tim kesehatan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Lamandau telah berhasil melakukan pelacakan terhadap kontak erat dengan tujuh orang positif Covid-19 yang baru dengan jumlah 74 orang.
Ia juga mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan gugus tugas COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Barat terkait dengan tempat menginap tujuh pasien positif COVID-19 tersebut di Kecamatan Kumai untuk mempermudah melakukan pelacakan.
"Kontak erat dengan tujuh positif COVID-19 baru yang berjumlah 74 orang tersebut kita karantina di mess terpadu mulai tadi malam," tegasnya.
Menurutnya, saat ini kondisi kesehatan tujuh pekerja pabrik di salah satu PBS di Lamandau tersebut dalam kondisi baik. Mereka dirawat di RSUD Lamandau sambil diobservasi lebih lanjut perkembangan kesehatan mereka.
Menurut Hendra Lesmana, mengingat bahwa saat ini terjadi peningkatan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19, agar masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Dengan segala upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 kita harus optimis pandemi ini akan berakhir, dengan selalu mematuhi imbauan pemerintah seperti mewajibkan mengenakan masker, di rumah saja bila tidak ada kepentingan mendesak, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, serta menerapkan hidup bersih dan sehat," demikian Hendra Lesmana.
Baca juga: Tujuh pekerja di Lamandau terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 di Lamandau mulai terjadi transmisi lokal