Pesepeda di Palangka Raya harapkan jalur khusus hingga toleransi pengguna kendaraan bermotor

id Bycycle Day, Hari Sepeda Sedunia, 3 Juni, jalur sepeda, palangka raya, kalteng, kalimantan tengah, gowes, pesepeda, seli, sepeda lipat, road bike, mtb

Pesepeda di Palangka Raya harapkan jalur khusus hingga toleransi pengguna kendaraan bermotor

Foto Arsip - Salah satu kelompok pesepeda di Palangka Raya. (ANTARA)

Palangka Raya (ANTARA) - Bertepatan dengan 'World Bycycle Day' atau Hari Sepeda Sedunia pada 3 Juni 2020, beragam harapan disampaikan oleh para pesepeda di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Salah satunya Otto Fitriandy yang mengharapkan adanya jalur khusus sepeda yang bisa dibuat pemerintah daerah setempat di sejumlah ruas jalan di Palangka Raya, sebab sementara ini tampaknya yang tersedia hanya untuk jalur sepeda motor dan lainnya.

"Mengingat banyak masyarakat khususnya di Palangka Raya aktif bersepeda, mungkin jalur untuk sepeda dengan marka khusus bisa menjadikan penggiat sepeda lebih aman," harapnya.

Selain itu, jika pemerintah daerah bisa menyediakannya, diyakini mampu menarik minat masyarakat untuk lebih banyak menggunakan transportasi sepeda yang berdampak baik untuk kesehatan penggunanya.

Foto Arsip - Salah satu kelompok pesepeda di Palangka Raya. (ANTARA)

Pesepeda lainnya Yudis mengungkapkan, agar kedepan para pesepeda di kota setempat bisa lebih mendapatkan ruang dan dihargai oleh para pengguna kendaraan bermotor.

"Hal ini saya sampaikan, karena saat bersepeda seringkali sejumlah pengguna kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, tampaknya masih kurang menghargai satu sama lainnya," jelasnya.

Salah satu contohnya, saat berada di persimpangan yang diatur lampu lalu lintas. Saat lampu hijau menyala dan ia baru mulai mengayuh sepedanya, namun banyak pengguna kendaraan bermotor di belakangnya tak sabar dan mendesak dirinya untuk sesegera mungkin beralih.

"Padahal saya sudah berusaha secepatnya dan bersepeda pun tidak di tengah, namun tetap saja kurang dihargai. Bahkan pernah diprotes para pengendara, ada yang minta cepat ataupun menyuruh saya segera minggir meski posisi saya sudah di tepi," terangnya.

Foto Arsip - Pesepeda di Palangka Raya. (ANTARA)

Pernah juga oknum pengendara mobil, secara tiba-tiba menyalip dan belok ke kiri (simpang tiga) di hadapannya tanpa memberikan tanda atau klakson. Hal-hal seperti itulah yang ia harapkan bisa segera diperbaiki, dengan saling meningkatkan kesadaran satu sama lain.

Untuk itulah Yudis selalu berharap, agar kedepannya para pesepeda di 'Kota Cantik' bisa lebih dihargai dan mendapatkan ruang yang cukup saat mengayuh sepedanya di jalanan.