Buntok (ANTARA) - Guna meningkatkan daya saing dan kualitas yang dimiliki, sebanyak 80 peserta mengikuti tiga jurusan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Wakil Bupati Barito Selatan, Satya Titiek Atyani Djoedir di Buntok, Senin mengatakan, tiga jurusan yang diikuti peserta tersebut yakni jurusan pemagangan pelatihan komputer, tata boga dan pemagangan las listrik.
"Pemagangan ini seharusnya dilaksanakan awal Maret, namun karena situasi pandemi COVID-19, sehingga dihentikan sementara waktu dan mulai dilanjutkan hari ini dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," katanya.
Ia juga mengharapkan kepada peserta yang berpartisipasi dalam pemagangan, agar mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya hingga semua tahapan selesai.
Melalui pemagangan ini, diyakini akan menambah pengetahuan, keterampilan dan keahlian yang dapat digunakan sebagai bekal terjun ke masyarakat untuk dapat berkarya dan membuka usaha sendiri.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Tengah yang telah memberikan paket pemagangan di Barito Selatan.
"Melalui pemagangan ini akan menambah pengetahuan bagi masyarakat usia produktif, untuk mengisi bursa pasar kerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki," ucapnya.
Kepala Disnakertrans Barito Selatan, Agus In'yulius mengatakan, kegiatan pemagangan itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat di wilayah setempat.
"Kami mengharapkan kedepannya, dapat dilaksanakan pelatihan jurusan lainnya yang dibangun antara pemkab dengan pemprov, sehingga ada program unggulan yang menjadi bekal bagi masyarakat," terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Buntok, Hatrin menyampaikan, peserta yang mengikuti pelatihan tidak hanya dari Barito Selatan, tetapi juga dari daerah lain.
"Perekrutan peserta pelatihan dilakukan melalui pengumuman di media massa. Setelah diseleksi, sebanyak 80 peserta lolos untuk mengikuti pelatihan di BLK Buntok," katanya.
Ia menjelaskan, sebanyak 80 peserta yang mengikuti pelatihan program Kementerian Tenaga Kerja itu terdiri dari 16 orang jurusan komputer, 16 orang menjahit, 16 orang otomotif, 16 orang jurusan listrik bangunan sederhana, serta 16 orang pengolahan hasil pertanian dan pembuatan roti.