Sudah 2.906 warga Kotim jalani tes cepat COVID-19, ini hasilnya

id Sudah 2.906 warga Kotim jalani tes cepat COVID-19 ini hasilnya, pemkab Kotim, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Sudah 2.906 warga Kotim jalani tes cepat COVID-19, ini hasilnya

Petugas memeriksa hasil tes cepat puluhan santri dan calon santri asal Kotawaringin Timur yang akan berangkat ke Pulau Jawa, Selasa (16/6/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Jumlah warga Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang sudah menjalani tes cepat atau "rapid test" hingga saat ini sudah sebanyak 2.906 orang, baik difasilitasi pemerintah maupun secara mandiri.

"Jumlah rapid test terhitung mulai 2 Maret sampai 12 Juni lalu sudah 2.906 buah. Itu terdiri dari 2.634 oleh Labkesda dan 272 pemeriksaan mandiri atau di laboratorium swasta," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Kamis.

Dari jumlah tersebut, hasil spesimen menunjukkan 91 reaktif COVID-19 dan 2.815 non-reaktif. Hasil reaktif belum tentu terpapar COVID-19 karena untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan sistem swab.

Tes cepat menjadi upaya pemerintah melalui Gugus Tugas untuk mendeteksi dini penularan COVID-19. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap orang yang berisiko tertular karena kontak erat dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, tes cepat massal juga dilakukan di sejumlah pasar seperti Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pasar Subuh, Pasar Al Kamal, Pasar Sejumput, Pasar Kota Besi, Pasar Umar Hasyim Samuda, Pasar Simpang Sebabi, Pasar Kuala Kuayan, Pasar Parenggean dan lokasi lainnya.

Pasar dinilai menjadi salah satu tempat rawan penularan virus mematikan. Terbukti, hasil tes cepat di sejumlah pasar menunjukkan beberapa spesimen dinyatakan reaktif COVID-19.

Seperti di Pasar Umar Hasyim Samuda, dari enam spesimen reaktif, hasil swab menunjukkan lima orang diantaranya dinyatakan positif COVID-19. Kemarin, seorang bayi berusia tiga bulan dinyatakan positif terjangkit COVID-19 dari sang ibu yang dinyatakan sembuh lebih dulu. Kasus baru itu merupakan pegembangan penelusuran hasil tes cepat di Pasar Parenggean.

Baca juga: Bocah 10 tahun selamatkan adik bayi saat rumahnya terbakar

Jumlah warga yang melakukan tes cepat diperkirakan akan terus bertambah karena pemerintah membuat kebijakan mewajibkan bagi warga melakukan tes cepat jika hendak bepergian, khususnya menggunakan transportasi udara dan kapal laut.

Multazam mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 dengan menjalankan protokol kesehatan pencegahan sesuai anjuran pemerintah.

Warga diingatkan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak, tidak bersentuhan, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga asupan gizi serta berolahraga dan istirahat teratur.

"Daerah kita masih zona merah yang berarti potensi penularan COVID-19 masih harus diwaspadai. Ikuti anjuran pemerintah supaya kita dan keluarga kita tidak tertular. Lakukan pola hidup sehat," demikian Multazam.

Baca juga: Legislator Kotim dukung polisi menindak tegas pembakar lahan

Baca juga: Bupati Kotim perintahkan seluruh kepala desa cegah karhutla