Sampit (ANTARA) - Api membakar sebuah rumah di Jalan Christopel Mihing Gang Sari Bumi, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah saat seorang anak berusia 10 tahun bersama adiknya yang masih bayi sedang berada di dalamnya, untungnya keduanya berhasil selamat.
"Untungnya anak itu pintar. Dia keluar sambil menggendong adiknya begitu mengetahui rumah mereka terbakar," kata seorang warga di lokasi kejadian, Kamis.
Saat kebakaran itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, hanya kakak-beradik itu di dalam rumah. Ayah mereka sedang bekerja, sedangkan sang ibu bernama Yuni (29) sedang pergi keluar sebentar membeli susu untuk bayinya tersebut.
Tidak disangka, kebakaran terjadi. Api diduga muncul dari plafon rumah. Kondisi rumah yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar.
Menyadari api sedang membakar rumah mereka, anak tertua langsung menyelamatkan sang adik. Naluri melindungi adik bayinya membuat bocah itu memberanikan diri menggendong sang adik dan membawa berlari bersamanya menyelamatkan diri ke luar rumah, meski disertai tangisan.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menyelamatkan kakak-beradik itu, kemudian berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Api terus membakar rumah tersebut hingga nyaris rata dengan tanah.
Sementara itu Yuni yang baru tiba, histeris melihat kejadian itu. Dia panik dan baru mulai tenang setelah mengetahui kedua anaknya berhasil selamat dari musibah itu.
"Yang penting anak saya selamat. Saya panik karena anak saya berada di dalam rumah. Saya tidak sempat menyelamatkan apa-apa karena kejadiannya sangat cepat. Semua barang, termasuk berkas penting ikut terbakar," kata Yuni.
Baca juga: Legislator Kotim dukung polisi menindak tegas pembakar lahan
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel mengatakan, pihaknya kesulitan karena kondisi lokasi kejadian sulit dijangkau. Pihaknya bersama regu pemadam kebakaran swadaya masyarakat bersama-sama memadamkan kebakaran tersebut.
"Jalannya masuk menuju lokasi kecil sehingga armada kami kesulitan. Kami dibantu balakar swadaya warga yang mampu menjangkau sampai ke lokasi kejadian," kata Rihel.
Rihel menambahkan, ada dua unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan, ditambah dua unit mobil pemadam kebakaran swadaya masyarakat. Pihaknya juga sangat terbantu dengan upaya warga sekitar dalam membantu memadamkan api.
Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Polisi masih menyelidiki dengan melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait musibah kebakaran tersebut.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan seluruh kepala desa cegah karhutla
Baca juga: Pemkab Kotim akan membeli alat tes swab