Angka prevalensi stunting di Gumas turun menjadi 10,39 persen

id pemkab gunung mas, sekda gumas richard, stunting gumas turun, kuala kurun

Angka prevalensi stunting di Gumas turun menjadi 10,39 persen

Sekda Gumas Richard didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan di Dinkes Gumas Heriyanto. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Sekretaris Daerah Gunung Mas, Kalimantan Tengah Richard menyatakan berdasarkan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting di kabupaten setempat pada tahun 2024 ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2023.

“Berdasarkan e-PPGBM, angka prevalensi stunting di Gumas pada 2024 ini adalah 10,39 persen,” ucapnya kepada awak media usai membuka publikasi stunting tingkat kabupaten di Kuala Kurun, Kamis.

Angka prevalensi stunting di Gumas berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 17,9 persen, dan berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 sebesar 12,9 persen.

Sedangkan untuk SSGI tahun 2024 sedang dalam proses pelaksanaan. Ia berharap nantinya hasil SSGI 2024 tidak jauh berbeda dengan e-PPGBM, di mana angka prevalensi stunting di Gumas berada di angka 10,39 persen.

Ia menjelaskan, publikasi stunting ini adalah paparan data stunting berdasarkan data e-PPGBM, yakni data yang didapatkan dari pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, puskesmas dan puskesmas pembantu, yang diinput ke dalam e-PPGBM.

“Ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Gumas melalui Dinas Kesehatan, untuk mendapatkan data prevalensi stunting di tingkat puskesmas, desa, kelurahan, dan kecamatan,” bebernya.

Baca juga: Legislator Gumas minta RT/RW ikut sosialisasikan Pilkada serentak 2024

Dengan adanya data hasil publikasi, maka pendekatan percepatan penurunan stunting lebih tepat pada lokus penanganan dan juga dilakukan dengan penguatan aspek pencegahan dengan memperluas sasaran-sasaran strategis.

Sasaran-sasaran strategis yang dimaksud terutama pada sektor hulu, melalui sasaran remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, hingga sasaran ibu dan bayi yang memiliki risiko stunting hingga usia lima tahun.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinkes Gumas Heriyanto menyatakan, berdasarkan e-PPGBM 2024, angka prevalensi stunting di 12 kecamatan yang ada di kabupaten setempat mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan data SKI 2023.

Kecamatan Kurun berada di angka 6,17 persen, Kecamatan Tewah 14,84 persen, Kecamatan Sepang 10,48 persen, Kecamatan Mihing Raya 3,73 persen, Kecamatan Kahayan Hulu Utara 22,25 persen, dan Kecamatan Rungan Barat 12,80 persen.

“Kemudian Kecamatan Manuhing 3,32 persen, Kecamatan Rungan 15,69 persen, Kecamatan Manuhing Raya 6,88 persen, Kecamatan Rungan Hulu 13,08 persen, Kecamatan Miri Manasa 8,23 persen, dan Kecamatan Damang Batu 10,74 persen,” demikian Heriyanto.

Baca juga: Legislator minta masyarakat Gumas luangkan waktu untuk mencoblos

Baca juga: Legislator Gumas ingatkan KPPS jalankan tugas sesuai aturan

Baca juga: Program optimalisasi lahan di Gumas jaga kestabilan pangan