Sembilan pengendara reaktif saat tes cepat massal di Palangka Raya

id Palangka Raya,Kalteng,Polda Kalteng,tes rapid massal,tes cepat,Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo ,Gubernur Kalteng,Sugianto Sabran,Ratusan penge

Sembilan pengendara reaktif saat tes cepat massal di Palangka Raya

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (tengah) mengecek jalannya kekgiatan tes cepat massal yang dilaksanakan kepolisian di kawasan bundaran besar Kota Palangka Raya, Senin (22/6/2020). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Palangka Raya (ANTARA) - Sekitar 300 pengendara roda dua dan empat yang dilakukan tes cepat secara massal di kawasan Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, sebanyak 227 pengendara yang di tes hasilnya non reaktif dan sembilan orang dinyatakan reaktif.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo di Palangka Raya, Senin, mengatakan tes cepat secara massal ini diharapkan sangat membantu memutus mata rantai pandemi COVID-19 di Kota Palangka Raya yang belakangan ini jumlah yang terpapar dan meninggal terus mengalami peningkatan.

"Menurut saya kegiatan ini sangat efektif untuk menekan angka pasien positif COVID-19 di Palangka Raya," kata Dedi.

Dedi menyampaikan semakin banyak masyarakat yang mengikuti tes cepat, sehingga penyebaran virus Corona tersebut dapat dicegah dan diminimalisir. Termasuk menggunakan sistem pemeriksaan terhadap pengendara roda dua dan empat.

Pada intinya pemerintah setempat, TNI-Polri tidak henti-hentinya menggencarkan langkah-langkah konkret dalam penanganan wabah tersebut, sehingga penyebarannya bisa di putus dengan cara-cara seperti ini.

"Kenapa kami melilih kawasan Bundaran Besar untuk melakukan tes cepat pengendara yang melintas, karena kawasan itu adalah pusat jantung Kota Palangka Raya pasti banyak yang melintas. Jika sudah terputus maka kehidupan baru bisa dilaksanakan," katanya.

Baca juga: Begini cara Polda Kalteng cegah karhutla hingga hadapi COVID-19

Jendral berpangkat bintang dua itu menambahkan, saat ini yang diperlukan adalah kedisiplinan masyarakat dan berbagai elemen mengikuti anjuran pemerintah, terutama dalam hal menerapkan protokol kesehatan.

Jika hal itu ditegakkan secara optimal maka penyebaran wabah yang bisa membahayakan nyawa manusia itu,bisa ditekan sesuai keinginan kita bersama.

"Pada intinya masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan, maka virus tersebut tidak akan bisa menyebar ke daerah yang ada di Provinsi Kalteng," ucapnya.

Baca juga: Kapolda-Danrem 102/Pjg pastikan kesiapan sarana prasarana penanggulangan karhutla di Kalteng

Di lokasi yang sama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, mengapresiasi adanya pelaksanaan tes cepat terhadap pengendara roda dua dan empat yang digelar oleh Polda Kalteng.

Karena selain di pasar, pelaksanaan tes cepat, juga seharusnya dilakukan di jalan raya. Yakni sebagai komitmen bersama dalam menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Ini sangat brilian dan langkah ini sangat bagus untuk memutus mata rantai COVID-19. Harapan kami dengan adanya kegiatan ini, yang reaktif akan segera diambil swab untuk kepastian lebih lanjut. Jika positif maka pemprov segera memberikan bantuan kepada keluarga," kata Sugianto.

Baca juga: Polda Kalteng gelar lomba mendirikan desa 'pantang mundur'

Orang nomor satu di lingkup Pemprov Kalteng itu menambahkan, sekarang ini dari evaluasi yang dilaksanakan masyarakat Kalteng sebanyak 60 persen masih belum disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Kemudian mengabaikan penggunaan masker sebagai salah satu antisipasi penyebaran COVID-19.

"Menghadapi kehidupan baru, masyarakat harus disiplin dan wajib menggunakan masker. Jadi jaga pola hidup sehat dan ikuti protokol kesehatan, sehingga wabah ini segera berlalu dari Kalimantan Tengah. Ingat dukung terus langkah pemerintah," demikian Sugianto.