Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Edy Pratowo meminta semua pihak ikut bersama bersinergi dalam mengantisipasi terjadinya bencana yang bisa terjadi setiap saat.
“Tidak lama lagi memasuki musim kemarau dan semua harus ikut mencegah dan menghadapi bila terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” kata Edy Pratowo di Pulang Pisau, Rabu.
Menurut Edy Pratowo, dalam kajian risiko bencana, ada lima ancaman yang terjadi, yaitu kekeringan, karhutla, banjir, gelombang ekstrem, abrasi dan cuaca ekstrim.
Dalam apel siaga gelar peralatan kesiapsiagaan dan pencegahan bencana karhutla di halaman Stadion HM Sanusi, Edy Pratowo mengingatkan bahwa gelar kesiapsiagaan yang dilaksanakan ini sebagai upaya mensinergikan serta mensosialisasikan kesiapsiagaan seluruh komponen di daerah setempat menghadapi musim kemarau yang rawan terjadi karhutla.
Intensitas dan kompleksitas bencana di masa modern sekarang ini, terang Edy Pratowo, tidak bisa dipungkiri dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan yang mengakibatkan kerugian besar. Belum lagi terganggunya aktivitas dan produktivitas masyarakat serta dunia usaha.
“Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama. Semua harus memahami risiko dan berbagi peran dan tanggungjawab dengan membuat program pencegahan melalui kegiatan patroli terpadu dengan melibatkan semua unsur terkait,” ucap Edy Pratowo.
Legal Manager PT Best Agro Internasional (BAI) Wilayah Kalimantan Tengah Kutut Wibowo mengatakan untuk memberikan dukungan terhadap penanganan karhutla di kabupaten setempat pihaknya membantu sebanyak tiga unit drone.
Bantuan tersebut diharapkan digunakan untuk membantu berbagai upaya pencegahan, penanganan bencana karhutla, dan memantau jika ada muncul titik api.
“Kita tetap komitmen bersama pemerintah setempat untuk mencegah terjadinya karhutla,” ucap Ketut.
Kutut Wibowo juga menjawab pertanyaan terjadinya kebakaran yang kerap berada di lahan perkebunan kelapa sawit, bukan dilakukan oleh pihak perusahaan.
Masuknya masyarakat dari luar ke wilayah perkebunan menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran. Seperti masyarakat yang datang untuk memancing di dalam areal perkebunan tanpa memperhatikan api dari rokok dan sumber lainnya yang ditinggalkan menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran di dalam wilayah perkebunan.
Dirinya juga mengungkapkan perusahaan di bawah PT BAI yang operasional di Kabupaten Pulang Pisau telah dilengkapi peralatan pemadam yang memadai. Semua pihak juga harus ikut bersama-sama menjaga dan mencegah serta menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Pemerintah siapkan anggaran jaringan irigasi 'food estate' 2021-2023
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Pulpis bertambah, gugus tugas terus lakukan penelusuran