Ponorogo (ANTARA) - Jumlah santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 yang terpapar virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 terus bertambah seiring keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium tes usap PCR terhadap 93 orang santri dan ustaz yang sebelumnya dinyatakan reaktif sesuai hasil tes cepat COVID-19.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Ponorogo, Kamis, menjelaskan dari total 17 kasus baru yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Ponorogo pada 16 Juli 2020, sebanyak 15 orang di antaranya merupakan santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2.
"Ini menunjukkan bahwa betapa cepatnya virus ini menular," katanya.
Selain memperketat penerapan protokol kesehatan, pengelola Pondok Modern Gontor juga telah menyediakan gedung khusus untuk isolasi warga pondok yang terindikasi untuk dilakukan isolasi.
Beberapa warga Pondok Modern Gontor yang dinyatakan positif kemudian dipindahkan isolasi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura di Kota Surabaya sebagai bagian dari upaya untuk percepatan penanganan.
Pihak Pondok Modern Gontor juga mendatangkan mesin PCR yang rencana operasionalnya bekerja sama dengan salah satu rumah sakit di Kabupaten Ponorogo.
"Semoga seluruh upaya tersebut dapat mempercepat penanganan COVID-19 di lingkungan Pondok Gontor," kata Ipong.
Ilustrasi - Pondok Modern Darussalam Gontor (Ist/foto diambil dari laman blogspot dengan alamat Gontor Mahda Alfaruqy Blog
Jumlah santri Pondok Modern Gontor yang terpapar COVID-19 hingga saat ini terakumulasi sebanyak 38 orang, dengan 10 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Total penghuni Pondok Modern Gontor yang menjalani tracing dan testing dalam proses skrining besar-besaran selama sepekan terakhir ada sebanyak 1.363 orang dengan teknik tes cepat COVID-19, sementara dengan metode tes usap PCR (swab test) sebanyak 93 orang.
Ipong menambahkan, pihaknya juga menerima konfirmasi kesembuhan tujuh pasien pada Kamis siang, sehingga dari total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Ponorogo yang per hari ini tercatat mencapai 114 kasus, yang sembuh mencapai 51 orang, meninggal empat orang dan isolasi 59 orang.
Dari total 114 kasus konfirmasi itu, rinci Ipong, dari Klaster Gontor ada sebanyak 38 orang, riwayat perjalanan Surabaya sebanyak 22 orang, Klaster Pondok Temboro (Magetan) sebanyak 13 kasus, Klaster Ronowijoyo sebanyak 12 orang, PPIH Sukolilo sebanyak 8 orang, Panjeng sebanyak 4 orang dan sumber lainnya sebanyak 17 orang.
Berita Terkait
Pemkab Kotim upayakan peningkatan standar pendidikan di pondok pesantren
Selasa, 22 Oktober 2024 19:35 Wib
KH Rusmadi Darsani kembali terpilih jadi Ketua MUI Barito Utara
Selasa, 8 Oktober 2024 6:55 Wib
Pondok Pesantren di Kapuas diberi pelatihan pengembangan ekonomi syariah
Kamis, 26 September 2024 17:45 Wib
DMPD Kapuas perkuat pemberdayaan kelembagaan pondok pesantren
Rabu, 31 Juli 2024 9:32 Wib
Diduga korban penganiayaan, Santriwati di NTB meninggal
Sabtu, 29 Juni 2024 15:50 Wib
Polisi sebut korban pelecehan di ponpes Sekotong sebanyak 4 santriwati
Kamis, 30 Mei 2024 14:45 Wib
KNKT evakuasi puing pesawat ringan PK-IFP ke Pondok Cabe
Minggu, 19 Mei 2024 20:01 Wib
Wakil Ketua DPRD dukung penguatan pesantren di Murung Raya
Minggu, 31 Maret 2024 4:40 Wib