Jumlah karantina Pekerja Migran Indonesia meningkat drastis

id pekerja migran Indonesia,Jumlah karantina Pekerja Migran Indonesia meningkat drastis

Jumlah karantina Pekerja Migran Indonesia meningkat drastis

Ilustrasi - Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) bersama keluarganya berjalan menuju kapal di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (21/5/2020). Sebanyak 133 PMI yang dideportasi Pemerintah Malaysia melalui PLBN Entikong Kalbar diberangkatkan ke Semarang, Jawa Tengah dengan menggunakan KM Dharma Rucitra 9, dan setibanya di sana akan dijemput oleh pemerintah daerah masing-masing. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.)

Jakarta (ANTARA) - Jumlah karantina Pekerja Migran Indonesia repatriasi dari Malaysia di Wisma Pademangan meningkat 52 orang, Selasa (4/8/2020).

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, dalam keterangan tertulis yang disampaikan di Jakarta, Senin (3/8), menyebutkan semula jumlahnya 146 orang dan kini meningkat menjadi 198 orang.

Kendati demikian, secara total, PMI repatriasi yang dikarantina di Wisma Pademangan, Jakarta berkurang 244 orang jika dibandingkan jumlah yang dilaporkan pada Senin (3/8).

Kemarin, ada 2.309 orang PMI yang dikarantina di Wisma Pademangan, Jakarta setelah menjalani repatriasi. Namun, Selasa, PMI repatriasi yang dikarantina di Wisma Pademangan berjumlah 2.065 orang.

Adapun jumlah PMI repatriasi yang berkurang jumlahnya, yaitu PMI Arab Saudi (semula 414 menjadi 301 orang), PMI Hong Kong (semula 375 menjadi 232 orang), PMI Taiwan (semula 321 menjadi 224 orang), PMI Singapura (semula 223 menjadi 189 orang), PMI Jepang (semula 159 menjadi 146 orang), PMI Qatar dan Doha (semula 180 menjadi 102 orang), PMI Uni Emirat Arab/ Dubai dan Abu Dhabi (semula 123 orang menjadi 56 orang), PMI Brunei Darussalam (semula 71 menjadi 45 orang), PMI Korea (semula 74 menjadi 39 orang).

Selanjutnya jumlahnya tetap, yaitu PMI Yaman (97 orang), PMI Bahrain (66 orang), PMI Amerika Serikat (57 orang), PMI Suriah (55 orang), PMI Belanda (49 orang), PMI Kamboja (42 orang), PMI Turki (30 orang), PMI Oman (26 orang), PMI Inggris (23 orang), PMI Taipei (23 orang), PMI Thailand (21 orang), PMI Emirat Airlines (20 orang), PMI Republik Rakyat China (18 orang), PMI Panama (17 orang), PMI Perancis (16 orang), PMI Myanmar (16 orang), PMI Vietnam (14 orang), PMI Mesir (11 orang), PMI Ethiopia (11 orang), PMI Cile (10 orang), PMI Etihat Airlines (9 orang), PMI Belgia (7 orang), PMI Somalia (6 orang), PMI Kuwait (5 orang), PMI Norwegia (3 orang), PMI Polandia (3 orang), PMI Maladewa (1 orang), dan PMI Yunani (1 orang).

Aris juga menyampaikan ada 239 PMI yang dikarantina di hotel dan penginapan di wilayah Jakarta dan 105 orang PMI yang dikarantina di Rumah Perlindungan Trauma Center Jakarta Timur.

Di antara hotel dan penginapan tersebut, Novotel Hotel mengkarantina 116 orang PMI, Hotel Harris Vertu mengkarantina 63 orang, Hotel Mercure Kemayoran 35 orang, dan Hotel Mercure Batavia 25 orang.