Lanting rusak dan kelotok tenggelam akibat diserempet kapal Pertamina
Sampit (ANTARA) - Kapal tanker SPOB Kapuas yang dioperasikan Pertamina untuk mengangkut bahan bakar minyak, mengalami kecelakaan di Sungai Mentaya wilayah RT 1 RW 1 Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, sehingga menyebabkan sejumlah lanting jamban rusak dan kelotok tenggelam.
"Kapal itu milik Pertamina. Data sementara yang kami kumpulkan, lanting yang rusak berat ada empat buah, rusak ringan juga empat buah. Selain itu ada dua buah kelotok milik warga tenggelam," kata Ketua RT 1 Nanang Qosim di Sampit, Rabu
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat kapal tanker SPOB Kapuas tersebut hendak berputar arah menuju muara laut. Diduga kurang perhitungan, posisi kapal yang terlalu menepi, akhirnya menyerempet sejumlah lanting dan kelotok yang ada di tepi sungai.
Akibat kejadian itu, sejumlah lanting jamban rusak dan dua kelotok tenggelam akibat kuatnya gesekan kapal dan kuatnya arus dari baling-baling kapal. Warga bersyukur karena kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Nanang Qosim mengatakan, warganya meminta pertanggungjawaban yaitu ganti rugi dari pihak Pertamina. Pasalnya, kejadian itu membuat warga dirugikan, terlebih ada kelotok yang tenggelam padahal sangat dibutuhkan oleh warga untuk mencari nafkah.
"Kami berharap ini bisa segera diselesaikan supaya warga tidak dirugikan. Kami juga berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi," kata Nanang Qosim.
Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Baamang Rody Kamislam mengatakan, saat ini pemerintah Kelurahan Baamang Hulu dipimpin langsung Lurah Kasmojoyo, sedang melakukan koordinasi di lapangan. Pihaknya berupaya melakukan mediasi antara pihak Pertamina dengan warga agar ada titik temu untuk menyelesaikan kejadian ini dengan baik.
Baca juga: Taufiq-Supriadi pastikan kantongi rekomendasi Golkar di Pilkada Kotim
"Kami mengakomodir warga yang lantingnya ditabrak kapal pengangkut minyak tersebut. Saat ini sedang dilakukan pendataan kerugian warga yang terkena kapal tersebut dan memediasi antar dua kepentingan di lapangan," kata Rody.
Rody Kamislam menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan semua pihak terkait dalam membantu menyelesaikan masalah ini. Pemerintah kelurahan menginventarisasi kerugian setiap orang yang terkena kapal tanker tersebut.
Penghitungan kerugian tentu secara wajar sesuai kondisi yang terjadi. Pemerintah bersama aparat keamanan juga ingin memastikan pihak Pertamina segera memperbaiki atau mengganti kerugian serta memberi kepastian kepada warga bahwa mereka akan bertanggung jawab.
Pihak Pertamina belum memberi pernyataan terkait kejadian ini. Namun, mereka berkoordinasi dengan pemerintah terkait penyelesaian dampak kejadian ini.
Sementara itu Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Baamang AKP Paramita Harumi mengatakan, penyebab kejadian ini masih diselidiki. Inventarisasi juga sedang dilakukan untuk menghitung kerugian akibat peristiwa tersebut.
Baca juga: Pekerja sawit ditangkap diduga setubuhi anak di bawah umur
Baca juga: DPRD Kotim minta polisi dalami kasus pemalsuan dokumen
"Kapal itu milik Pertamina. Data sementara yang kami kumpulkan, lanting yang rusak berat ada empat buah, rusak ringan juga empat buah. Selain itu ada dua buah kelotok milik warga tenggelam," kata Ketua RT 1 Nanang Qosim di Sampit, Rabu
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat kapal tanker SPOB Kapuas tersebut hendak berputar arah menuju muara laut. Diduga kurang perhitungan, posisi kapal yang terlalu menepi, akhirnya menyerempet sejumlah lanting dan kelotok yang ada di tepi sungai.
Akibat kejadian itu, sejumlah lanting jamban rusak dan dua kelotok tenggelam akibat kuatnya gesekan kapal dan kuatnya arus dari baling-baling kapal. Warga bersyukur karena kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Nanang Qosim mengatakan, warganya meminta pertanggungjawaban yaitu ganti rugi dari pihak Pertamina. Pasalnya, kejadian itu membuat warga dirugikan, terlebih ada kelotok yang tenggelam padahal sangat dibutuhkan oleh warga untuk mencari nafkah.
"Kami berharap ini bisa segera diselesaikan supaya warga tidak dirugikan. Kami juga berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi," kata Nanang Qosim.
Sementara itu Pelaksana Tugas Camat Baamang Rody Kamislam mengatakan, saat ini pemerintah Kelurahan Baamang Hulu dipimpin langsung Lurah Kasmojoyo, sedang melakukan koordinasi di lapangan. Pihaknya berupaya melakukan mediasi antara pihak Pertamina dengan warga agar ada titik temu untuk menyelesaikan kejadian ini dengan baik.
Baca juga: Taufiq-Supriadi pastikan kantongi rekomendasi Golkar di Pilkada Kotim
"Kami mengakomodir warga yang lantingnya ditabrak kapal pengangkut minyak tersebut. Saat ini sedang dilakukan pendataan kerugian warga yang terkena kapal tersebut dan memediasi antar dua kepentingan di lapangan," kata Rody.
Rody Kamislam menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan semua pihak terkait dalam membantu menyelesaikan masalah ini. Pemerintah kelurahan menginventarisasi kerugian setiap orang yang terkena kapal tanker tersebut.
Penghitungan kerugian tentu secara wajar sesuai kondisi yang terjadi. Pemerintah bersama aparat keamanan juga ingin memastikan pihak Pertamina segera memperbaiki atau mengganti kerugian serta memberi kepastian kepada warga bahwa mereka akan bertanggung jawab.
Pihak Pertamina belum memberi pernyataan terkait kejadian ini. Namun, mereka berkoordinasi dengan pemerintah terkait penyelesaian dampak kejadian ini.
Sementara itu Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Baamang AKP Paramita Harumi mengatakan, penyebab kejadian ini masih diselidiki. Inventarisasi juga sedang dilakukan untuk menghitung kerugian akibat peristiwa tersebut.
Baca juga: Pekerja sawit ditangkap diduga setubuhi anak di bawah umur
Baca juga: DPRD Kotim minta polisi dalami kasus pemalsuan dokumen