DPRD Barito Utara gelar RDP terkait masalah pendidikan

id dprd barito utara,rdp ,dinas pendidikan barito utara

DPRD Barito Utara gelar RDP  terkait masalah pendidikan

Anggota DPRD Barito Utara foto bersama dengan Dinas Pendidikan usai menggelar RDP terkait masalah pendidikan di ruang rapat DPRD setempat di Muara Teweh, Rabu (26/8/2020).ANTARA/HO

Muara Teweh (ANTARA) - DPRD Kabupaten Barito Utara bersama Dinas Pendidikan setempat melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) terkait masalah pendidikan di daerah ini selama pandemi COVID-19 yang dihadiri Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan setempat Syahmiludin A Surapati di ruang rapat DPRD setempat di Muara Teweh, Rabu.

Anggota DPRD Barito Utara Wardatun Nur Jamilah mengatakan di masa wabah COVID-19 seperti sekarang ini, suka tidak suka selain permasalahan ekonomi yang berdampak besar saat ini adalah masalah pendidikan.

“Kita semua sadari bahwa proses belajar secara daring maupun luring, banyak memeras otak pendidik, murid dan terlebih orang tua. Dan tentu saja tidak efektif 100 persen dapat dilaksanakan sesuai keinginan,” kata Wardatun.

Sehingga, kata dia, banyak para orang tua yang menginginkan anaknya bisa bersekolah kembali seperti biasa. Keputusan SKB 4 Menteri saat ini memperbolehkan daerah yang dengan status zona hijau atau kuning bisa melaksanakan proses belajar dengan mengikuti Standar Protokol Kesehatan COVID-19.

“Kita sadari dari sembilan kecamatan yang terdiri dari 93 desa dan 10 kelurahan tidak semua daerah memiliki akses internet yang memadai dan juga banyak desa yang statusnya aman dari COVID-19,” kata politisi PPP Barito Utara ini.

Wardatun juga mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan Barito Utara yang terus memantau proses belajar mengajar baik secara daring maupun luring dengan segala drama yang ada.

Selain itu ia juga mendukung kesiapan dari Dinas Pendidikan Barito Utara untuk melaksanakan proses belajar mengajar, tetapi kita harus tetap mengevaluasi secara menyeluruh zona sampai ke desa dan kesiapan sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sebelum memutuskan sekolah-sekolah dibuka kembali.

“Namun dengan catatan, menurut pengamatan pribadi saya, pembelajaran tatap muka hanya untuk siswa kelas VI, SMP dan SMA (untuk SMA kita mengikuti keputusan provinsi), yang lain tetap melakukan pembelajaran di rumah,” kata dia.

Ia juga berharap, semoga pandemi COVID-19 ini cepat berlalu.

"Para orang tua harus tetap bersabar. Mungkin ini semua adalah ujian yang diberikan oleh Allah SWT supaya orang tua bisa lebih menghargai kerja keras para tenaga pendidik memberikan ilmu kepada anak - anak kita," kata Wadatun.