Bengkel alsintan diperlukan untuk mendukung 'Food Estate'

id Bengkel alsintan diperlukan untuk mendukung 'Food Estate', pulang pisau, food estate

Bengkel alsintan diperlukan untuk mendukung 'Food Estate'

Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, melatih operator-operator yang nantinya akan mengoperasikan peralatan pertanian di daerah setempat, Senin (31/8/2020). ANTARA/HO-Dinas Pertanian Kapuas

Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Desa Tahai Baru Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Guswantoro berharap usulan perbengkelan alat dan mesin pertanian (alsintan) bisa segera direalisasikan tahun ini oleh Kementerian Pertanian untuk mendukung program Food Estate yang menopang ketahanan pangan nasional.

“Sebelumnya pemerintah desa telah diminta kementerian untuk mempersiapkan hibah lahan dan sudah kami persiapkan sekaligus dengan pengajuan proposal terkait perbengkelan alsintan tersebut,” kata Guswantoro di Pulang Pisau, Selasa.

Dikatakan Guswantoro, melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) telah dihibahkan tanah dari pemerintah desa seluas 15x40 meter. Berdirinya perbengkelan ini dimaksudkan untuk melayani perbaikan-perbaikan alsintan yang difokuskan kepada tiga desa yakni Desa Tahai Baru, Desa Tahai Jaya dan Desa Sanggang.

“Rencana dari Direktur Alsintan Kementerian Pertanian ada dua unit perbengkelan yang didirikan yaitu di Desa Tahai Baru dan Desa Blanti Siam,” terang Guswantoro.

Dia menjelaskan bahwa perbengkelan ini nantinya dikelola oleh Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) desa setempat. Pengelolaan melalui UPJA ini tentunya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan untuk sumber daya manusia (SDM) perbengkelan tersebut diambil dari masyarakat setempat yang sebelumnya telah dilatih dan operasional perbengkelan dilakukan secara swakelola.

Terkait dengan kucuran anggaran pendirian perbengkelan untuk mengakomodir perbaikan alsintan di tiga desa ini, Guswantoro mengungkapkan dirinya tidak mengetahui secara pasti. Namun, informasi yang diperoleh dari Kementerian, selain bangunan perbengkelan juga di dalamnya dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung lain, termasuk spare part atau suku cadang yang dibutuhkan.

“Untuk SDM perbengkelan, pemerintah desa sudah diminta untuk mempersiapkan dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan di data karena sebelum dilatih, lulusan ini sudah memiliki dasar pengetahuan tentang perbengkelan,” demikian Guswantoro.

Baca juga: Bupati Edy Pratowo ingatkan PNS layani masyarakat sepenuh hati

Baca juga: Kembali kunjungi Kalteng, Menteri Pertanian serahkan sejumlah bantuan