Banjir melanda dua kecamatan di Kotim

id Banjir melanda dua kecamatan di Kotim, pemkab Kotim, banjir, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, BPBD kotim

Banjir melanda dua kecamatan di Kotim

Anggota TNI dan Polri meninjau kondisi banjir di Kecamatan Antang Kalang yang saat ini masih tinggi, Rabu (9/9/2020). ANTARA/HO-Polsek Antang Kalang

Sampit (ANTARA) - Meningkatnya curah hujan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membuat sungai meluap sehingga merendam sejumlah desa di dua kecamatan di kawasan utara.

"Ketinggian banjir bervariasi. Sampai hari ini kondisinya bertahan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai banjir susulan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Yephi Hartady di Sampit, Rabu.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, banjir melanda dua kecamatan yakni Antang Kalang dan Mentaya Hulu. Banjir terjadi dua hari terakhir sehingga membuat warga mewaspadai kemungkinan banjir bertambah parah.

Banjar di Kecamatan Antang Kalang merendam Desa Tumbang Kalang yang terdapat sebanyak 96 rumah, Tumbang Ramei 15 rumah dan Sei Puring 25 rumah. Ketinggian banjir antara 0,5 sampai satu meter dari permukaan tanah.

Selain itu juga ada desa terdampak banjir yaitu Desa Tumbajg Kalang sebanyak 30 kepala keluarga, Kuluk Telawang 20 kepala keluarga, Tumbang Manya 30 kepala keluarga dan Sei Hanya 30 kepala keluarga.

Sementara itu banjir di Kecamatan Mentaya Hulu merendam Kelurahan Kuala Kuayan merendam satu rumah. Ketinggian banjir antara 10 sampai 30 centimeter dari permukaan tanah.

Selain itu juga ada desa terdampak banjir yaitu Kelurahan Kuala Kuayan sebanyak 10 kepala keluarga dan Desa Bawan sebanyak 10 kepala keluarga. Saat ini kondisi banjir masih bertahan.

Baca juga: Petani Kotim perlu alsintan untuk membuka lahan tanpa bakar

Saat ini pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan setempat terus memantau kondisi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan untuk mengamankan keluarga dan harta benda.

Masyarakat juga diimbau mewaspadai kebocoran aliran listrik. Ini harus diwaspadai karena sangat mengancam nyawa jika ada kabel terkelupas dan terendam banjir.

Kapolsek Antang Kalang Ipda Rino Heriyanto mengatakan, pihaknya bersama TNI dan pemerintah daerah terus berkoordinasi dan memantau kondisi di lapangan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir bertambah parah.

"Pengecekan di lapangan kami lakukan bersama anggota TNI, guna memastikan keamanan masyarakat sekitar. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada," demikian Rino.

Baca juga: Kapolres Kotim terima penghargaan dari Komnas Perlindungan Anak

Baca juga: Puskesmas di Kotim tingkatkan protokol pelayanan kesehatan di tengah pandemi COVID-19