Sektor perkebunan menjadi penopang perekonomian di Kalteng

id Kepala dinas perkebunan kalteng, rawing rambang, perkebunan topang perekonomian kalteng, kelapa sawit, kalteng, kalimantan tengah

Sektor perkebunan menjadi penopang perekonomian di Kalteng

Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rawing Rambang. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, salah satu penopang perekonomian bagi daerah hingga saat ini adalah sektor perkebunan.

Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, melalui Kepala Dinas Perkebunan, Rawing Rambang di Palangka Raya, Kamis menjelaskan, hingga saat ini perkebunan menjadi salah satu sektor andalan bagi daerah maupun nasional, serta banyak capaian positif yang berhasil diraih.

"Berdasarkan data terakhir, ekspor itu didominasi kelapa sawit dan untuk Kalimantan Tengah sementara ini andalannya adalah kelapa sawit," jelasnya.

Kemudian hingga saat ini di nasional maupun khususnya di Kalimantan Tengah tidak ada terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sektor perkebunan.

Kondisi itu tentu berbeda jika dibandingkan sektor lainnya, khususnya pada saat menghadapi bencana non alam pandemi COVID-19 yang cukup banyak terjadi PHK ataupun dirumahkannya sebagian pekerja dengan berbagai macam persoalan dan kendala.

Untuk itu pihaknya berupaya dan mendorong agar sektor perkebunan bisa terus dikembangkan kedepannya. Meskipun demikian, pihaknya tak memungkiri adanya sejumlah permasalahan terjadi di lapangan.

Menurutnya apabila membahas tentang lahan di sektor perkebunan, seringkali adanya masalah yang ditemui dan kondisi tersebut tak hanya terjadi di Kalimantan Tengah namun juga daerah lainnya.

"Selain berupaya melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan pada sektor perkebunan, kami juga terus berusaha mengentaskan ragam permasalahan yang terjadi di lapangan," ungkapnya.

Diharapkan melalui keterlibatan masyarakat di lapangan pada sektor perkebunan, bisa mengentaskan ragam permasalahan yang terjadi.

Ia menjelaskan tujuan kedatangan investor ke daerah tentunya untuk memacu laju pembangunan, sekaligus menyelesaikan ragam permasalahan, mulai dari kemiskinan, penyerapan tenaga kerja serta mendorong terbentuknya ekonomi baru.

"Untuk itu diperlukan sinergi yang baik, serta dukungan dari semua pihak agar sektor perkebunan bisa terus berkembang dan memacu laju pembangunan ekonomi di Kalimantan Tengah," tegasnya.