Pasien positif COVID-19 di Palangka Raya masih 101 jiwa

id murni d djinu,palangka raya,covid-19,Pasien positif COVID-19 di Palangka Raya masih 101 jiwa

Pasien positif COVID-19 di Palangka Raya masih 101 jiwa

Data perkembangan kasus COVID-19 di Palangka Raya (ANTARA/Rendhik Andika/Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya)

Palangka Raya (ANTARA) - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Murni D. Djinu mengatakan pasien positif COVID-19 di kota setempat masih 101 jiwa.

"Saat ini pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan berjumlah 101 jiwa. Angka itu berada di 8,85 persen dari total kasus positif COVID-19," kata dia di Palangka Raya, Sabtu (17/10).

Akumulasi kasus positif COVID-19 di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah dari kasus pertama sampai saat ini berada di angka 1.183 kasus positif.

Jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19 di Palangka Raya sampai saat ini mencapai 1015 orang. Angka itu berada 85,80 persen dari total kasus.

Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 67 orang, sedangkan masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 570 orang.

Data tersebut dihimpun dari seluruh wilayah Kota Palangka Raya mencakup lima kecamatan dengan 32 kelurahan.

Bertambahnya kasus COVID-19 tersebut, menurut Murni, bentuk keberhasilan tim kesehatan dalam melakukan penelusuran kontak erat antara masyarakat dengan pasien positif.

Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan, hingga penanganan kasus.

Pemerintah Kota Palangka Raya mengajak masyarakat di wilayah "Kota Cantik" itu, untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya meminimalkan potensi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Selalu jaga jarak minimal satu hingga dua meter dan selalu gunakan masker. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan 'hand sanitizer' (penyanitasi tangan). Hindari kerumunan dan selalu taati arahan dan anjuran pemerintah. Apalagi saat ini kita sudah masuk tahapan pilkada, sehingga kita harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi," katanya.