BRG gelontorkan Rp13,6 miliar revitalisasi lahan pertanian di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut menggelontorkan dana sebesar Rp13,6 Miliar untuk merevitalisasi lahan pertanian di lahan gambut yang berada di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dana sebesar itu digunakan tidak hanya untuk membantu 73 petani bercocok tanam padi saja, tapi juga semua proses dari awal sampai panen, kata Kepala BRG Nazir Foead saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Talio Hulu, Senin.
"Jadi dari dana sebesar itu digunakan untuk pembukaan lahan gambut seluas 121 hektare yang digunakan untuk menanam padi di atas tanah tersebut," tambahnya.
Dikatakan, biaya yang paling besar nantinya terkait pembukaan lahan untuk sawah padi seluas 121 hektare milik kelompok tani itu. Sedangkan untuk hasil dari penanaman padi tersebut akan dibagi dua, yakni untuk koperasi para petani 75 persen dan untuk keuntungan kelompok tani 25 persen.
Nazir mengatakan apabila sudah panen, maka dana yang nantinya disetor ke koperasi kembali digelontorkan atau dibelikan untuk bibit padi serta pupuk padi sehingga petani bisa berkembang menjalankan program tersebut meski di atas lahan gambut yang sudah dikupas.
"Ini sebenarnya lahan tidur dan BRG bekerja sama dengan pemilik lahan yakni petani, untuk mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan," ucapnya.
Di lokasi yang sama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya yang diwakili Staf Ahli Herson B Aden menyampaikan, bahwa pemprov sangat mendukung apa yang sudah dilakukan BRG pusat dalam program revitalisasi lahan gambut di Kalteng.
"Kami sangat mendukung program yang dibuat BRG merevitalisasi lahan gambut untuk pertanian padi. Program tersebut sangat bagus untuk masyarakat kita di Kalteng," kata Herson.
Ia mengungkapkan, jika lahan gambut digunakan untuk pertanian, akan menjaga lahan gambut dari kebakaran. Kemudian itu, masyarakat juga mendapat manfaat dari pengelolaan lahan tersebut.
Baca juga: Teras Narang : Food estate di Kalteng jangan jadi kepentingan sesaat
"Jadi selain mencegah kebakaran, juga memberikan nilai manfaat bagi para petani. Dan tentunya untuk mendukung ketahanan pangan dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," bebernya.
Sebelum mengakhiri bincang-bincangnya dengan sejumlah awak media, dirinya berharap bahwa program itu juga dapat dilaksanakan diseluruh wilayah Kalteng nantinya.
"Kami mengharapkan ini menjadi percontohan, karena lahan gambut milik masyarakat itu banyak juga di Kalteng serta berkelanjutan ke daerah lain," demikian.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI Komisi IV Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah Bambang Purwanto yang ikut melakukan penanaman padi secara simbolis di lahan gambut seluas 121 hektare di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu.
Baca juga: Plt Gubernur Kalteng tinjau food estate Barito Utara
Baca juga: Menhub pastikan dukungan maksimal semua sektor transportasi terkait food estate di Kalteng
Dana sebesar itu digunakan tidak hanya untuk membantu 73 petani bercocok tanam padi saja, tapi juga semua proses dari awal sampai panen, kata Kepala BRG Nazir Foead saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Talio Hulu, Senin.
"Jadi dari dana sebesar itu digunakan untuk pembukaan lahan gambut seluas 121 hektare yang digunakan untuk menanam padi di atas tanah tersebut," tambahnya.
Dikatakan, biaya yang paling besar nantinya terkait pembukaan lahan untuk sawah padi seluas 121 hektare milik kelompok tani itu. Sedangkan untuk hasil dari penanaman padi tersebut akan dibagi dua, yakni untuk koperasi para petani 75 persen dan untuk keuntungan kelompok tani 25 persen.
Nazir mengatakan apabila sudah panen, maka dana yang nantinya disetor ke koperasi kembali digelontorkan atau dibelikan untuk bibit padi serta pupuk padi sehingga petani bisa berkembang menjalankan program tersebut meski di atas lahan gambut yang sudah dikupas.
"Ini sebenarnya lahan tidur dan BRG bekerja sama dengan pemilik lahan yakni petani, untuk mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan," ucapnya.
Di lokasi yang sama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya yang diwakili Staf Ahli Herson B Aden menyampaikan, bahwa pemprov sangat mendukung apa yang sudah dilakukan BRG pusat dalam program revitalisasi lahan gambut di Kalteng.
"Kami sangat mendukung program yang dibuat BRG merevitalisasi lahan gambut untuk pertanian padi. Program tersebut sangat bagus untuk masyarakat kita di Kalteng," kata Herson.
Ia mengungkapkan, jika lahan gambut digunakan untuk pertanian, akan menjaga lahan gambut dari kebakaran. Kemudian itu, masyarakat juga mendapat manfaat dari pengelolaan lahan tersebut.
Baca juga: Teras Narang : Food estate di Kalteng jangan jadi kepentingan sesaat
"Jadi selain mencegah kebakaran, juga memberikan nilai manfaat bagi para petani. Dan tentunya untuk mendukung ketahanan pangan dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," bebernya.
Sebelum mengakhiri bincang-bincangnya dengan sejumlah awak media, dirinya berharap bahwa program itu juga dapat dilaksanakan diseluruh wilayah Kalteng nantinya.
"Kami mengharapkan ini menjadi percontohan, karena lahan gambut milik masyarakat itu banyak juga di Kalteng serta berkelanjutan ke daerah lain," demikian.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Anggota DPR RI Komisi IV Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah Bambang Purwanto yang ikut melakukan penanaman padi secara simbolis di lahan gambut seluas 121 hektare di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu.
Baca juga: Plt Gubernur Kalteng tinjau food estate Barito Utara
Baca juga: Menhub pastikan dukungan maksimal semua sektor transportasi terkait food estate di Kalteng