Belanja online Lazada diretas, data pengguna Indonesia aman

id Lazada diretas,Belanja online Lazada diretas, data pengguna Indonesia aman,Lazada

Belanja online Lazada diretas, data pengguna Indonesia aman

Ilustrasi - Seorang konsumen sedang berbelanja daring melalui aplikasi Lazada. ANTARA/Shutterstock/am.

Jakarta (ANTARA) - Platform dagang online asal Singapura, Lazada, diretas hingga sejumlah data dari jutaan pengguna mereka diambil.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, terdapat beberapa informasi dan sebagian nomor kartu kredit dari 1,1 juta akun pengguna yang diambil.

"Informasi pengguna yang diakses secara ilegal termasuk nama, nomor telepon, email, alamat surat-menyurat, kata sandi yang dienkripsi dan sebagian nomor kartu kredit," kata juru bicara Lazada.

Lazada sudah menutup akses ke basis data mereka dan mengatakan saat ini data pengguna tidak terdampak.

Lazada menyatakan data yang diambil berasal dari platform RedMart milik mereka, yang berusia lewat dari 18 bulan.


Data aman

Platform belanja online Lazada memastikan data pengguna di Indonesia dan negara Asia Tenggara lain aman, menyusul peretasan di platform RedMart milik mereka.

"Kami dapat memastikan bahwa data para pelanggan Lazada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tidak terpengaruh oleh kejadian ini," kata Lazada, dalam keterangan resmi kepada ANTARA, Sabtu.

Lazada menemukan upaya peretasan tersebut pada 29 Oktober lalu di Singapura. Isu keamanan data tersebut melibatkan basis data khusus RedMart yang di-hosting oleh penyedia layanan pihak ketiga.

"Data pelanggan yang di-hosting di basis data tersebut sudah habis masa pelayanannya selama lebih dari 18 bulan dan terakhir diperbarui pada Maret 2019," kata Lazada.

Peretas mendapatkan nama, nomor telepon, email, alamat, kata sandi yang terenkripsi dan sebagian nomor kartu kredit dari pelanggan RedMart.

"Data ini digunakan di aplikasi dan situs web RedMart sebelumnya, yang sekarang sudah tidak lagi digunakan".