HARATI usung program realistis menyesuaikan kemampuan daerah

id HARATI usung program realistis menyesuaikan kemampuan daerah, Halikinnor, Halikinnor-irawati, Harati, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

HARATI usung program realistis menyesuaikan kemampuan daerah

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor dan Irawati atau akrab disapa HARATI saat debat publik, Senin (23/11/2020) malam. ANTARA/HO-Istimewa

Sampit (ANTARA) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor dan Irawati atau akrab disebut HARATI menyatakan, visi misi yang mereka usung merupakan program-program realistis sesuai kemampuan keuangan daerah saat ini.

"Karena saya tahu betul kondisi kemampuan keuangan daerah kita, makanya program kami merupakan program yang benar-benar realistis sesuai kondisi kemampuan daerah kita. Bukan program yang asal buat. Siapapun bisa saja berjanji, tapi sudah seharusnya kita tahu dulu kemampuan daerah kita seperti apa," kata Halikinnor di Sampit, Selasa.

Sebagai seorang birokrat yang pernah menjabat Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, Halikinnor yah betul "dapur" dan kondisi kemampuan keuangan daerah.

Dia juga paham betul kendala serta solusi yang harus diambil. Hal itulah yang membuat program-program yang dibuat dalam visi dan misi HARATI adalah program yang secara realistis dan logis bisa diwujudkan dalam waktu singkat karena sesuai dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah.

Seperti halnya program pemberian 500 beasiswa, menurutnya itu sudah dikaji dari mana anggarannya. Begitu pula program pengadaan alat berat di setiap kecamatan, peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan, listrik, telekomunikasi, ekonomi kerakyatan, serta penambahan tenaga pendidikan dan kesehatan, semua sudah dikaji dengan mempertimbangkan kemampuan daerah.

Penyediaan alat berat di setiap kecamatan bertujuan untuk perawatan jalan agar selalu fungsional, pembenahan drainase untuk mencegah banjir dan mendukung pertanian, serta membantu pembukaan lahan pertanian sehingga tidak perlu lagi membuka lahan dengan cara dibakar.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, Halikinnor bisa langsung melanjutkan pembangunan, tanpa membuang waktu untuk beradaptasi. Apalagi masa jabatan periode kali ini 2021-2024 dengan waktu efektif hanya sekitar 3,5 tahun.

Diperlukan terobosan-terobosan dan kemampuan untuk meningkatkan pendapatan daerah agar mampu lebih besar lagi dalam membiayai pembangunan. Jika hanya berharap dari hak sumber yang ada maka diyakini akan sulit untuk berkembang.

Sumber pendapatan tidak hanya menggali dari sumber-sumber baru pendapatan asli daerah, tetapi juga dari potensi lainnya. Kepala daerah juga harus piawai dalam mencari peluang pendanaan pembangunan dari pemerintah pusat dan provinsi seperti melalui Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum, dana bagi hasil dari pusat dan provinsi, serta insentif daerah yang merupakan "reward" jika pengelolaan keuangan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Baca juga: Hujan tak halangi warga hadir mendoakan HARATI

Program yang kuat jangan sampai tidak memperhitungkan kemampuan APBD. Untuk itu harus tahu kondisi keuangan dan mana saja porsi PAD, DAK, DAU, dana bagi hasil dari provinsi dan pusat serta insentif daerah.

Terlebih saat pandemi COVID-19 ini DAU turun dan DAK banyak dipotong. Makanya perlu kiat-kiat pejabat untuk berinovasi untuk mencari dana dan menghemat serta menyusun program dengan skala prioritas sesuai kebutuhan masyarakat.

"Saya alhamdulillah sudah menjalani itu saat menjabat Sekretaris Daerah, makanya apa yang kami programkan itu memang berkaca dari kemampuan daerah kita. Kami tentu juga akan berusaha untuk meningkatkan pendapatan daerah dari dana pusat dan provinsi. Itu perlu terobosan-terobosan," demikian Halikinnor.

Sementara itu disinggung tentang debat publik perdana pada Senin (23/11) malam, Halikinnor menilai semua berjalan dengan baik. Halikinnor bisa merasa bisa menjawab dengan baik pertanyaan panelis maupun pasangan calon lain karena semua yang ditanyakan terkait pemerintahan adalah hal-hal yang selama ini pernah dijalaninya sehingga dia sangat paham.

Dia juga tidak ada persiapan khusus menghadapi debat publik kedua yang nantinya dilaksanakan di studio salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta. Dia hanya menjaga kesehatan agar bisa tetap beraktivitas dengan baik.

Baca juga: Pembangunan pabrik jadi solusi perkebunan sawit rakyat, kata Halikinnor

Baca juga: Halikinnor sebut pembangunan jalan antardesa jadi prioritas utama

Baca juga: Atasi kekurangan pegawai Kotim melalui beasiswa penuh, kata Halikinnor