Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat indeks harga konsumen provinsi ini selama bulan November 2020, mengalami inflasi sekitar 0,52 persen, laju inflasi tahun kalender 0,62 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,19 persen.
"Inflasi 0,52 persen itu gabungan dari Kota Palangka Raya yang alami inflasi 0,53 persen dan Sampit 0,52 persen," kata Kepala BPK Kalteng Eko Marsono saat press rilis di Palangka Raya, Selasa.
Kelompok pengeluaran yang mendominasi pengaruh inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,23 persen), serta kelompok transportasi (0,95 persen).
Eko mengatakan laju infasi tahun kalender (0,67 persen) secara umum dipicu oleh kenaikan indeks harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (8,09 persen), serta kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran (1,14 persen).
"Inflasi tahun ke tahun (1,19 persen) secara dominan dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (8,14 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,78 persen), serta kelompok kesehatan (1,21 persen)," bebernya.
Dikatakan, selama November 2020, IHK di Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,53 persen atau mengalami peningkatan indeks harga dari 104,09 pada Oktober 2020 jadi 104,64 ke November 2020. Inflasi itu dipengaruhi peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,50 persen), kelompok transportasi (0,84 persen), serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,18 persen).
Sementara besarnya laju inflasi tahun kalender (0,24 persen) merupakan dampak dari peningkatan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (7,96 persen), kelompok kesehatan (2,28 persen) serta kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran (1,31 persen).
"Inflasi tahun ke tahun (0,83 persen) dipengaruhi kenaikan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (7,95 persen), kelompok kesehatan (2,46 persen),serta kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran (1,31 persen)," kata Eko.
Baca juga: Pandemi COVID-19 akibatkan 9,33 ribu pengangguran di Kalteng
Sebagaimana yang terjadi di Palangka Raya, Sampit pun mengalami inflasisebesar 0,52 persen atau mengalami peningkatan indeks harga dari 104,78 (Oktober 2020) menjadi 105,32 (November 2020). Inflasi itu dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga kelompok transportasi (1,12 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,89 persen), serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,35 persen).
Sementara untuk besarnya laju inflasi tahun kalender di Sampit sekitar 1,44 persen, yang disebabkan oleh kenaikan indeks harga dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (8,29 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (2,54 persen), serta kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran (0,74 persen).
"Inflasi tahun ke tahun (1,85 persen) juga dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (8,43 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (2,81 persen), serta kelompok transportasi (3,29persen)," demikian Eko.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kalteng di triwulan III 2020 minus 3,12 persen
Baca juga: Indeks harga konsumen di Kalteng selama September 2020 terjadi deflasi
Berita Terkait
Kalteng mampu turunkan prevalensi stunting cukup signifikan
Minggu, 28 April 2024 7:25 Wib
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kotim rekrut 51 panwaslu kecamatan
Sabtu, 27 April 2024 20:57 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
Masyarakat Palangka Raya diminta terus waspada potensi terjadinya banjir
Sabtu, 27 April 2024 20:41 Wib
DPRD Kalteng minta pemprov tetap rawat sirkuit balap sepeda gunung
Sabtu, 27 April 2024 20:20 Wib
Bertemu masyarakat, Teras Narang ajak pilih pemimpin berkualitas di Pilkada 2024
Sabtu, 27 April 2024 20:12 Wib
Lombok jadi tuan rumah ajang mobil sport Jepang 2024 di sirkuit Mandalika
Sabtu, 27 April 2024 19:08 Wib
Kanwil Kemenkumham Kalteng gelar peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan
Sabtu, 27 April 2024 17:38 Wib