Legislator Gumas ajak warga optimalkan pemanfaatan lahan pekarangan

id Dprd gumas, gunung mas, rayaniatie djangkan, kuala kurun, pemanfaatan lahan tidur gumas, optimalisasi lahan, perkebunan, pertanian

Legislator Gumas ajak warga optimalkan pemanfaatan lahan pekarangan

Legislator Gumas Rayaniatie Djangkan. (ANTARA/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Rayaniatie Djangkan mengajak masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan.

Dengan demikian kedepan diharapkan ketergantungan masyarakat Gumas dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dapat dikurangi, kata Rayaniatie saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.

“Saat ini Gumas masih bergantung daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ketergantungan tersebut harus bisa kita kurangi,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Dia menyebut, saat ini masyarakat Gumas masih bergantung pasokan dari daerah luar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian besar pasokan tersebut berasal dari Kalimantan Selatan.

Dikhawatirkan, bencana banjir yang terjadi di Kalsel baru-baru ini turut memengaruhi pasokan berbagai komoditas bagi Gumas, sehingga terjadi kelangkaan. Kalaupun komoditas tersedia harganya dikhawatirkan melambung tinggi.

Oleh sebab itu, legislator dari daerah pemilihan I meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun ini mengimbau masyarakat, agar mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang masih tidur dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan.

“Akan lebih baik jika masyarakat juga beternak, memelihara ikan dan lainnya. Dengan demikian saya harap kebutuhan terhadap pangan dapat dipenuhi secara mandiri dan perlahan-lahan ketergantungan dari daerah lain dapat dikurangi,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Gumas Letus Guntur mengatakan, masyarakat di kabupaten itu masih bergantung dari daerah luar untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Secara khusus, sambung dia, Gumas masih bergantung dari daerah luar untuk memenuhi kebutuhan terhadap beras. Bahkan, ketergantungan beras dari daerah lain mencapai 70-80 persen.

“Untuk stok beras di Gumas terbilang aman. Di pasar-pasar masih tersedia 80 ton dan di gudang bulog tersedia 71 ton,” jelas pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Gumas ini.