Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat terus berupaya meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui program pemanfaatan lahan dan pekarangan.
“Yang diharapkan dari program ini yakni untuk pemulihan ekonomi masyarakat terutama di masa dan pasca pandemi COVID-19,” kata Kepala Distankep Bartim Trikorianto di Tamiang Layang, Senin.
Pemanfaatan lahan dan pekarangan bisa diarahkan untuk bercocok tanam sayur-sayuran yang mudah tumbuh yang memiliki nilai ekonomis seperti cabai, gambas, sawi dan yang lain untuk dikelola menjadi kebun komoditas hortikultura.
Program ini telah dilaksanakan pada tahun tahun sebelumnya dan terakhir pada tahun 2020. Untuk tahun ini, Pemkab Bartim kembali memperkuat program pemanfaatan lahan dan pekarangan.
Dijelaskan mantan Camat Benua Lima itu, Pemkab Bartim melalui Distankep akan memperkuat program pemanfaatan lahan dan pekarangan dengan menambah luas lahan tanaman.
Diharapkan pada pasca pandemi COVID-19, tanaman tumbuh dan berkembang hingga bisa memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Jika memungkinkan, komoditas sayuran tersebut juga bisa di jual di pasaran untuk menambah penghasilan keluarga.
“Program yang dicanangkan Bupati Bartim Ampera AY Mebas ini multi manfaat. Berpengaruh pada ketahanan pangan keluarga dan bisa menumbuhkan ekonomi keluarga,” kata Trikorianto.
Dia menambahkan, sektor pertanian saat ini harus bisa dimanfaatkan masyarakat karena sayuran merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang sifatnya selalu dikonsumsi atau dibutuhkan untuk keperluan dapur rumah tangga.
Masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan program yang dilaksanakan Pemkab Bartim dengan sebaik-baiknya, untuk menjadikan masyarakat yang handal dan berkualitas dalam ketahanan pangan dan ekonomi keluarga.
“Distankep bersama penyuluh akan semaksimal mungkin memulihkan perekonomian masyarakat pasca pandemi COVID-19. Hal ini sejalan dengan visi-misi daerah mewujudkan ekonomi kerakyatan dalam bingkai program nasional yakni memulihkan perekonomian nasional,” demikian Trikorianto.
Baca juga: Pasar mingguan di Temanggung Djaya Karti Bartim belum diperbolehkan buka