"Total ada tiga ekor. Dua ekor yaitu induk dan anak di Jalan Jenderal Sudirman dan satu ekor orangutan dewasa di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Senin.
Penyelamatan satwa dilindungi ini dibantu oleh Orangutan Foundation Internasional (OFI) yang datang ke Kotawaringin Timur bersama tim BKSDA Kalimantan Tengah dari Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun.
Keberadaan orangutan di kebun karet warga di Jalan Jenderal Sudirman km 11 itu dilaporkan warga sejak seminggu lalu. Warga menyebutkan ada tiga ekor orangutan yang terlihat, yakni indukan jantan dan betina, serta seekor anak orangutan.
Sekitar satu minggu tim BKSDA melakukan pemantauan dan terakhir yang terlihat adalah hanya induk betina dan anaknya. Penyelamatan pun dilakukan terhadap dua ekor orangutan tersebut.
Induk orangutan ditangkap dengan cara dibius, sedangkan anaknya digendong. Induk betina itu diperkirakan berusia 20 tahun dengan berat 26 kilogram, sedangkan anak orangutan berjenis kelamin jantan diperkirakan baru berusia 10 bulan dan berat tiga kilogram.
Baca juga: BKSDA selamatkan orangutan terluka senjata tajam di Kotim
"Lokasi penyelamatan berupa kebun karet. Orangutan merusak dan memakan kulit pohon karet karena kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya," kata Muriansyah.
Sementara satu ekor orangutan lainnya yang diselamatkan adalah berjenis kelamin jantan berusia sekitar 25 tahun di persawahan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit. Orangutan ini ditemukan dalam kondisi luka di kepala bagian kiri, diduga akibat senjata tajam.
Petugas mengobati luka di bagian kepala orangutan tersebut dengan menjahitnya sebanyak sembilan jahitan. Petugas juga meminta keterangan warga untuk menelusuri kemungkinan penganiayaan oleh warga terhadap orangutan tersebut.
"Ketiga orangutan itu sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk diobservasi dan disiapkan untuk dilepasliarkan. Kami mengucapkan terima kasih kami kepada warga km 11 Jalan Jenderal Sudirman, serta warga dan perangkat ydesa Lampuyang yang sudah membantu dan bekerja sama dengan BKSDA Kalteng dalam proses rescue (penyelamatan)," demikian Muriansyah.
Baca juga: Buaya Sungai Mentaya semakin berani mendekati permukiman warga
Baca juga: MTQ Kotim tetap dilaksanakan sesuai jadwal