Tiga orangutan betina direlokasi ke Pulau Salat

id orangutan kalteng,yayasan bos,pindah,pulau salat

Tiga orangutan betina direlokasi  ke Pulau Salat

Pelepasliaran Orang Utan di Pulau Selat, Kalimantan Tengah, dari Yayasan Borneo Orangutan Survival, Kamis (4/2/2021). (Yayasan Borneo Orangutan Survival)

Jakarta (ANTARA) - Yayasan Borneo Orangutan Survival memindahkan tiga orangutan (pongo pygmaeus) dari Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru, Menteng, Kalimantan Tengah ke Pulau Salat, Kalteng.

Siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan pemindahan itu merupakan kerja sama antara Yayasan BOS dengan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk.

Direktur Utama PT SSMS Vallauthan Subraminam mengatakan berkomitmen pada keseimbangan kelestarian lingkungan dan makhluk hidup.

"Bahkan di tengah kondisi pandemi COVID-19, kita bisa melaksanakan kegiatan konservasi orangutan dan habitatnya," kata dia.

Dengan pelepasliaran tiga primata itu maka kini total 10 orang utan telah direlokasi ke Pulau Salat yang ramah untuk mamalia tersebut.

Tiga orangutan yang dipindahkan itu sebelumnya menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng, Kalteng. Tiga orangutan bernama Dilla, Mawas dan Jeliva merupakan betina berusia 13-17 tahun.

CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite berupaya menempatkan orang utan dalam kondisi aman dan terlindung dari paparan penyakit yang membahayakan kesempatan mereka untuk hidup bebas dan liar di hutan.

"Kami berupaya keras dan menjamin kondisi setiap orangutan yang kami rawat di pusat rehabilitasi selalu sehat dan menjalani semua tahapan proses rehabilitasi sesuai waktunya," kata dia.