Umat Islam diminta tak paksakan diri untuk syarat mampu berhaji

id aa gym,naik haji,Umat Islam diminta tak paksakan diri untuk syarat mampu berhaji

Umat Islam diminta tak paksakan diri untuk syarat mampu berhaji

Dai terkemuka KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam diskusi Forum Perawatan Kesehatan Haji Indonesia yang dipantau dari Jakarta, Kamis (11/2/2021). (Forum Perawatan Kesehatan Haji Indonesia)

Jakarta (ANTARA) - Dai KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meminta umat Islam tidak memaksakan diri mendapatkan syarat haji "istithoah" (mampu) jika memang belum layak.

"Kalau belum mampu belum wajib berhaji. Kalau kita sakit kemudian memaksakan diri itu menjadi zalim," kata Aa Gym saat menjadi pembicara dalam diskusi Forum Perawatan Kesehatan Haji Indonesia yang dipantau dari Jakarta, Kamis.

Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu mengatakan memaksakan diri yang sejatinya secara fisik dan mental belum mampu berhaji akan tidak baik dan justru bisa menzalimi diri sendiri, keluarga dan orang lain.

Baca juga: 128 calhaj Kapuas Hulu tunggu putusan Kemenag terkait keberangkatan

Komentar Aa Gym itu menanggapi adanya fenomena jamaah calon haji yang sejatinya belum mampu secara fisik seperti karena kendala kesehatan atau sakit tetapi memaksakan untuk tetap berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi, sehingga menjadi persoalan.

Pemerintah sendiri mengatur syarat "istithoah" secara fisik seorang jamaah calon haji agar valid untuk berhaji. Jika tidak memenuhi persyaratan maka pemerintah akan merekomendasikan calon haji terkait untuk tidak berangkat terlebih dahulu demi kemaslahatan bersama. Ibadah haji adalah amalan yang sangat erat dengan ketahanan fisik.

Baca juga: Kapuas tunggu perkembangan lebih lanjut terkait ibadah haji

Aa Gym mengatakan nikmat sehat yang diberikan oleh Allah adalah anugerah. Sehat adalah nikmat terbesar seorang mukmin setelah nikmat iman. Untuk itu, bagi jamaah yang memang masih bisa meningkatkan kebugaran agar berdisiplin untuk sehat.

"Satu kata penting ini adalah disiplin. Allah memberi kekuatan apapun lewat kedisiplinan. Hafalan kuat itu hadiah dari kedisiplinan, kuat lari itu karena disiplin latihan lari. Disiplin adalah kemampuan orang melakukan apa yang seharusnya ia lakukan," kata dia.

"Membangun kekuatan ini membangun kebaikan dan dicintai Allah. Menjadi Muslim yang kuat ini adalah amal sholeh yang membuat kita lebih baik dan dicintai Allah jika ikhlas, terlepas jadi berangkat haji atau tidak," katanya.

Baca juga: Menag usulkan vaksin COVID-19 untuk jamaah haji

Baca juga: Kemenag Barsel jelaskan tiga opsi terkait penyelenggaraan haji 2021

Baca juga: Hanya 38 travel umrah di daerah ini yang memiliki izin