UMPR terus perkuat program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) terus memperkuat program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diperkenalkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
"Saat ini kami terus mematangkan kesiapan setiap fakultas dan program studi yang terlibat pelaksanaan lapangan tentang penerapan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka," kata Rektor UMPR Dr.Sonedi,M.Pd di Palangka Raya, Selasa.
Sonedi mengatakan pihaknya juga akan semakin mengintensifkan penerapan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang saat ini telah mulai dilaksanakan di universitas swasta terbesar di Kalimantan Tengah ini.
Baca juga: UMPR salurkan bantuan kepada korban banjir di Kalsel
Pernyataan itu diungkapkan Sonedi dalam rangka menindaklanjuti terbitnya pedoman kurikulum program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
Menurut Sonedi pedoman ini memberikan kesempatan mahasiswa mendapat pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru, melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya. Program MBKM juga dinilai selaras dan penting sebagai transisi dunia pendidikan ke dunia kerja.
"Karena MBKM ini baru tahun pertama maka kita terus melakukan evaluasi internal kampus agar UMPR semakin maksimal dalam menerapkan program Kemendikbud ini," katanya.
Baca juga: Akademisi USA dorong UMPR kembangkan "nano technology center"
Dekan FISIPOL UMPR Dr.HM Yusuf,S.Sos,M.AP mengatakan tiga Program Studi telah melaksanakan program MBKM sejak semester ganjil 2020/2021.
"PISIPOL UMPR sudah mulai melaksanakan MBKM dengan memberikan kesempatan mahasiswa berkuliah di kelas FISIPOL Universitas Gajah mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada semester ganjil 2020/2021," katanya.
Selain itu, lanjut Yusuf FISIP UMPR juga menjajaki kesempatan untuk melaksanakan program tiga menteri yakni sarjana untuk kepala desa dan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). RPL sendiri merupakan program penyetaraan akademik atas pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi.
Dekan FKIP UMPR Hendri MPd mengatakan saat ini pihaknya telah melaksanakan program Permata Sakti yang mana pihak fakultas mengirim mahasiswa ke perguruan tinggi lain di luar Kalimantan dan mahasiswa lain berkuliah di FKIP UMPR.
Baca juga: UM Palangkaraya dan BNI bekerjasama manfaatkan sistem E-Collection
Baca juga: UM Palangkaraya dorong dosen kesehatan daftarkan HKI kosmetik
Baca juga: Mahasiswa UM Palangkaraya raih sejumlah prestasi tingkat nasional
"Saat ini kami terus mematangkan kesiapan setiap fakultas dan program studi yang terlibat pelaksanaan lapangan tentang penerapan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka," kata Rektor UMPR Dr.Sonedi,M.Pd di Palangka Raya, Selasa.
Sonedi mengatakan pihaknya juga akan semakin mengintensifkan penerapan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang saat ini telah mulai dilaksanakan di universitas swasta terbesar di Kalimantan Tengah ini.
Baca juga: UMPR salurkan bantuan kepada korban banjir di Kalsel
Pernyataan itu diungkapkan Sonedi dalam rangka menindaklanjuti terbitnya pedoman kurikulum program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
Menurut Sonedi pedoman ini memberikan kesempatan mahasiswa mendapat pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru, melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya. Program MBKM juga dinilai selaras dan penting sebagai transisi dunia pendidikan ke dunia kerja.
"Karena MBKM ini baru tahun pertama maka kita terus melakukan evaluasi internal kampus agar UMPR semakin maksimal dalam menerapkan program Kemendikbud ini," katanya.
Baca juga: Akademisi USA dorong UMPR kembangkan "nano technology center"
Dekan FISIPOL UMPR Dr.HM Yusuf,S.Sos,M.AP mengatakan tiga Program Studi telah melaksanakan program MBKM sejak semester ganjil 2020/2021.
"PISIPOL UMPR sudah mulai melaksanakan MBKM dengan memberikan kesempatan mahasiswa berkuliah di kelas FISIPOL Universitas Gajah mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada semester ganjil 2020/2021," katanya.
Selain itu, lanjut Yusuf FISIP UMPR juga menjajaki kesempatan untuk melaksanakan program tiga menteri yakni sarjana untuk kepala desa dan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). RPL sendiri merupakan program penyetaraan akademik atas pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi.
Dekan FKIP UMPR Hendri MPd mengatakan saat ini pihaknya telah melaksanakan program Permata Sakti yang mana pihak fakultas mengirim mahasiswa ke perguruan tinggi lain di luar Kalimantan dan mahasiswa lain berkuliah di FKIP UMPR.
Baca juga: UM Palangkaraya dan BNI bekerjasama manfaatkan sistem E-Collection
Baca juga: UM Palangkaraya dorong dosen kesehatan daftarkan HKI kosmetik
Baca juga: Mahasiswa UM Palangkaraya raih sejumlah prestasi tingkat nasional